Ikhlas dan memaafkan adalah jurus jitu untuk kembali mencharge hati agar kita tetap maksimal menjalankan setiap peran dalam rumah tangga kita.
Tentu dengan memaafkan bukan berarti membenarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan pasangan.
Dengan memaafkan, untuk meraih ketenangan batin dalam diri, serta menyiapkan kembali kekuatan untuk fokus meniti kebaikan dalam rumah tangga.
Namun, jika dirasa kesalahan yang muncul bersifat berat yang terjadi kesekian kalinya, dan terasa sulit untuk menerimanya.
Maka tidaklah salah bagi kita untuk meminta bantuan profesional seperti konselor pernikahan atau psikolog.
Kita lakukan evaluasi pernikahan, seraya menimbang keputusan terbaik yang akan diambil kedepannya ditengah pernikahan yang diperjuangkan.***