Latih Anak Main Pushbike Sebelum Kenal Calistung Agar Kemampuan Belajar Akademik Mereka Jauh Lebih Baik

12 Maret 2024, 16:39 WIB
Suasana pertandingan pushbike di Jakarta. /Istimewa

 

MATA BANDUNG – Dalam masyarakat yang fokus pada prestasi akademik, seringkali kita cenderung terburu-buru mengenalkan anak pada pelajaran formal seperti membaca, menulis, dan berhitung sejak dini. Sebuah penelitian mengungkapkan anak-anak yang mengenal pengalaman fisik di usia dini cenderung memiliki kemampuan belajar lebih baik.

Artikel ini akan mengeksplorasi mengapa mengenalkan anak pada pengalaman fisik, seperti bermain sepeda dorong (pushbike), dapat memberikan landasan yang lebih baik bagi perkembangannya.

Hentikan mengajari anak balita pelajaran baca, tulis, hitung?  Karena memperkenalkan anak-anak pada pelajaran formal terlalu cepat dapat meningkatkan risiko stres dan tekanan, yang dapat menghambat motivasi belajar mereka.

Baca Juga: Pushbike Latih Sensor Halus dan Motorik Anak Sejak Dini Sebelum Mengenal Calistung

Balance Bike Race With Loversary 2024: Kurangi Aktifitas Anak dari Gadget dan Tingkatkan Keseimbangan Motorik
Bermain pushbike (sepeda dorong) adalah salah-satu solusi pengajaran yang paling efektif pada anak-anak di usia-usia awal. Melalui pushbike anak-anak belajar melalui pengalaman fisik dan interaksi dengan dunia sekitar mereka.

Memprioritaskan pengalaman seperti bermain pushbike memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dan memahami dunia secara lebih alami. 

Berdasarkan penelitian, anak-anak yang diperkenalkan pada pengalaman fisik yang kaya cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih baik dan sikap yang lebih positif terhadap pembelajaran di masa depan.

Mata Bandung menemui Abdul, salah satu pengurus komunitas pusbike Depok, yang menjelaskan, “Pushbike berfokus pada stimulasi motorik kasar sehingga dalam tahapan dasar anak terpenuhi sebelum melanjutkan kejenjang selanjutnya.”

Baca Juga: Pushbike Parenting Mampu Tingkatkan Kedisiplinan dan Ikatan Keluarga yang Efektif

 

Pembalap pushbike yang sedang bersiap bertanding di garis start. Istimewa
Abdul kemudian menekankan bahwa pushbike juga menjadi pondasi anak untuk berprestasi dalam akademik seperti pada teori piramida skills learning.

Studi menunjukkan bahwa menerapkan Teori Piramida Skills Learning dalam pembelajaran pushbike dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan anak.

Tahap dasar dari pendekatan ini adalah memperkenalkan anak pada pushbike dan membantu mereka merasa nyaman dengannya, fokus pada keterampilan dasar seperti menjaga keseimbangan dan pengendalian sepeda.

Kemudian, tahap-tahap selanjutnya mengarah pada pengembangan keterampilan yang lebih kompleks, seperti mengayuh pedal dan berbelok tajam.

Penerapan Teori Piramida Skills Learning dalam Pembelajaran Pushbike

  1. Tahap Dasar: Mulailah dengan memperkenalkan anak-anak pada pushbike dan membantu mereka merasa nyaman dengannya. Fokus pada keterampilan dasar seperti menjaga keseimbangan dan pengendalian sepeda.
  2. Tahap Menengah: Setelah anak-anak mulai merasa nyaman, dorong mereka untuk mengembangkan keterampilan lebih lanjut, seperti mengayuh pedal dan berbelok.
  3. Tahap Lanjutan: Lanjutkan dengan mengasah keterampilan yang lebih kompleks, seperti berbelok tajam atau mengatasi rintangan.***

Editor: Arief TE

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler