Antisipasi Zombie Cells atau Sel-sel Rusak dalam Tubuh di Usia 40-an Agar Tetap Awet Muda

- 7 Februari 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi seorang ibu yang awet muda bersama anak gadisnya yang sudah dewasa.
Ilustrasi seorang ibu yang awet muda bersama anak gadisnya yang sudah dewasa. /Freepik

MATA BANDUNG - Istilah zombie pasti sudah banyak orang tahu. Biasanya kata itu terkait dengan hal-hal yang menyeramkan dan terkait sosok 'mayat hidup' yang hanya ada di film-film. Namun, istilah itu dipakai juga untuk menyebut sel-sel tubuh manusia yang sudah rusak, yaitu zombie cells.

Memasuki usia 40 tahun, jumlah zombie cells ini terus bertambah dalam tubuh dan diperparah dengan pola hidup tidak sehat, polusi, hingga tingkat stres seseorang.

Kondisi ini menimbulkan peradangan secara perlahan dan berlangsung lama (silent inflammation). Ini belum termasuk dengan peningkatan kadar asam dalam tubuh yang penyebab utama munculnya penyakit-penyakit kronis terkait usia dan percepatan penuaan.

Baca Juga: Tips Jaga Pola Makan Bergizi dan Sehat Agar Terhindar dari Flu dari Pakar Kesehatan Kelas Dunia

Ilustrasi perempuan setengah baya dengan wajah yang masih tampak muda can ceria.
Ilustrasi perempuan setengah baya dengan wajah yang masih tampak muda can ceria. Freepik
Akumulasi zombie cells juga menurunkan kadar pH di tingkat sel, menciptakan lingkungan yang toksik serta menurunkan sistem imun. Sel-sel imun kita tidak lagi mampu mengalahkan zombie cells, virus, bakteri hingga sel-sel kanker, sementara sel punca tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik untuk memperbaiki kerusakan yang ada. Hasilnya, zombie cells bermultiplikasi dan penyakit menjadi bertambah kompleks.

Sayangnya, kini banyak kaum muda di bawah 40 tahun yang sudah memiliki berbagai keluhan fisik akibat jumlah zombie cells dalam tubuhnya yang terus mengalami peningkatan.

Hal inilah yang kemudian menggerakkan PT Asoka Bunga Khatulistiwa bekerjasama dengan Alster Lake Clinic (ALC) dari Jerman di bawah bimbingan Prof. Dr. med. Fred Fändrich, FRCS, director of the Department of Applied Cellular Medicine di Universitas Schleswig – Holstein (UKSH), Kampus Kiel, Jerman, mempersembahkan klinik khusus terapi sel yang berfokus pada pencegahan penyakit, reverse aging dan terapi untuk penyakit kronis yang masih menemui hambatan lewat pengobatan medis konvensional.

“Teknologi Prof. Fändrich sangatlah unik dan satu-satunya. Beliau menciptakan terapi sel menggunakan gabungan sel imun dan sel punca dari pasien sendiri dengan cairan infus organik yang bertujuan untuk menetralkan keasaman tubuh akibat dari peradangan, salah satu penyebab utama manusia menua dan bagaimana proses penuaan kemudian memunculkan penyakit-penyakit kronis,” ujar Direktur PT. Asoka Bunga Khatulistiwa Renius Albert Marvin dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa (6/2).

Baca Juga: Atur dan Konsisten Waktu Tidur untuk Atasi Gangguan Tidur dan Hasilkan Kesehatan Optimal Fisik dan Mental

ALC akan dibangun di Lot H3C seluas 5.600 m2 lengkap dengan seluruh fasilitas berstandar internasional, meliputi area pelayanan terapi sel dan laboratorium berteknologi tinggi berbasis GMP yang berada di bawah arahan langsung oleh Prof. Fändrich.

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah