Okupansi Hotel di Berbagai Daerah Wisata Indonesia Capai 80 Persen

- 24 Februari 2024, 08:22 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. /Kemenparekraf/dok. Kemenparekraf

MATA BANDUNG - Okupansi hotel di berbagai destinasi wisata di Indonesia mencapai 80 persen selama libur panjang Imlek dan Isra Mi’raj. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan selama periode long weekend Imlek dan Isra mi'raj Nabi Muhammad SAW pada 7-11 Februari 2024, hampir seluruh destinasi pariwisata dipenuhi wisatawan dan terjadi lonjakan pemesanan tiket transportasi dan akomodasi, penjualan produk kuliner, restoran, kafe, serta penjualan cinderamata dan oleh-oleh.

Berdasarkan informasi dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), okupansi hotel naik hingga 80 persen di sejumlah destinasi wisata di Indonesia seperti di Sumatra Barat, Riau, kawasan Pantai Utara dan Selatan Jawa, hingga Bali.

Baca Juga: Tempat Wisata TMII Diprediksi Sandiaga Uno akan Dikunjungi 50 Ribu Wisatawan Saat Perayaan Tahun Baru  

"Momentum liburan ini mendongkrak okupansi hotel. Kami juga mencatat ada peningkatan perputaran uang di industri pariwisata dan kamimasih  terus menghitung" ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi, Rabu (14/2).

Dia menambahkan, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, ada sekitar 1 juta pergerakan moda angkutan darat, 1,2 juta pergerakan moda angkutan udara, 540 ribu pergerakan moda angkutan laut, dan 1,4 juta pergerakan moda angkutan kereta api selama masa libur panjang Imlek dan Isra mi'raj.

"Destinasi-destinasi wisata yang ramai dikunjungi saat libur panjang Imlek ini adalah destinasi-destinasi favorit seperti Bandung, Yogyakarta, sejumlah destinasi di Jawa Timur, dan Bali," tutur Sandiaga.

Sebelumnya, Kemenparekraf telah menyiapkan travel pattern dalam menyambut libur panjang Imlek dan Isra Mi'raj. Dalam travel pattern tersebut, disoroti kawasan Pecinan yang ada di setiap kota di Indonesia, dan terbukti memiliki keunikan khas ragam budaya Tionghoa dan menarik perhatian banyak wisatawan.

“Kawasan wisata Pecinan sarat dengan budaya masyarakat Tionghoa di Indonesia berupa peninggalan bangunan, kegiatan sehari-hari masyarakat, atraksi wisata seperti pusat kuliner dan pertokoan yang sangat diminati wisatawan,” tutup Menparekraf. ***

Editor: Arief TE

Sumber: kemenparekraf.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x