Al Khawarizmi, Ilmuan Islam Bapak Aljabar dan Algoritma

10 Mei 2022, 15:00 WIB
AL- Khawarizmi, Ilmuan Islam Bapak Aljabar dan Algoritma /

MATA BANDUNG - Jauh sebelum Albert Enstein menemukan Rumus E=mc² yang sangat sensasional, jauh sebelum Stephen Hawking menemukan rumus Black Hole, Singularity, dan lainnya, jauh sebelum Isaac Newton menemukan Rumus Gata Gravitasi Newton.

Ilmuwan-ilmuwan Muslim sudah lebih dahulu menyumbangkan dan mewarisi Ilmu pengetahuan dengan karya-karya dan temuannya yang sangat sensasional.

Tanpa penemuan angka nol dari Al Khawarizmi, mungkin perjalanan Ilmu Sains akan lebih lambat dan bisa jadi sangat lambat.

Baca Juga: Gus Miftah Minta Video Podcast Ragil Dihapus, Begini Tanggapan Deddy Corbuzies

Baca Juga: Sebelum Mulai Latihan, Pelatih Persib wajibkan Semua Pemainnya Lakukan Ini

Teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, seolah diklaim seluruhnya berasal dari Barat, sementara kontribusi Umat Islam pun seolah dikesampingkan. Bila ada anggapan itu, maka hal tersebut adalah salah besar.

Al Khawarizmi adalah muslim pertama dalam ilmu hitung matematika. Seorang ilmuwan bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Musa dikenal dengan sebutan Al Khawarizmi karena ia berasal dari Khawarizm, sebuah daerah di timur laut Kaspia.

Al Khawarizmi sebenarnya dikenal sejak dulu sebagai ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi.

Ia lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di sebuah sekolah yang cukup ternama di Baghdad.

Khawarizmi juga dikenal sebagai Bapak Aljabar, karena temuannya yang dirangkum dalam sebuah buku Al-jabar, yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat.

Al Khwarizmi juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitab Al-Jam’a Wa-l-tafrīq Bi-ḥisāb Al-Hind, yang kemudian diadopsi sebagai Angka Standar di berbagai belahan dunia, hingga kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12.

Baca Juga: Gegara Undang Pasangan Ini, UnsubscribePodcastCorbuzier Trending Topik di Twitter

Angka nol dideskripsikan Al Khawarizmi atas peranannya dalam sistem komputasi dan sistem penempatan bilangan dalam buku Al Khawarizmi, al-Jabr wa al-Muqabalah pada tahun 773 M.

Dalam buku tersebut dijelaskan, angka nol merupakan bagian angka Arab yang didasari oleh sistem bilangan di India, seperti dikutip dari penelitian M Kharis Madjid, "Angka Nol sebagai Kontribusi Muslim terhadap Matematika Modern" dalam Jurnal Studi Agama-Agama dan Pemikiran Islam.

Al Khawarizmi dalam buku tersebut juga memberi tanda lingkaran kecil untuk melambangkan ketiadaan sebuah bilangan tersebut. Dari situ, kelak bentuk dan nama angka nol dikenal di penjuru dunia.

Lalu, hikmah atau pelajaran apa yang bisa kita ambil dari tokoh penemu aljabar ini? Tentu sangat banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dari seorang Al Khawarizmi.

Al Khawarizmi adalah seseorang yang dapat memetik hikmah dari ilmu yang beliau pelajari.

Dari situ kita harusnya ikut belajar untuk lebih pintar dalam memetik setiap hikmah yang terdapat dalam ilmu yang sudah kita pelajari maupun dari kehidupan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak untuk Pisces, Anda Akan Dikritik Karena Mengabaikan Beberapa Detail Kecil.

Serta ketekunan dan sikap pekerja keras beliau-lah yang perlu kita contoh. Karena dari ketekunan, kemauan dan kerja keras, beliau dapat menguasai berbagai bidang keilmuan. Selama memiliki ketiga sifat tersebut, kita pasti juga bisa seperti beliau.

Editor: Ipan Sopian

Tags

Terkini

Terpopuler