Network
MATA BANDUNG - Untuk orang yang suka melintas ke jalan Cipatat Kabupaten Bandung Barat mungkin tidak asing dengan pedang raksasa yang tertancap di puncak bukit Manik.
Namun tertancapnya pedang raksasa di atas bukit Manik ini memiliki sejumlah mitos dan legenda didalamnya.
Banyak yang bilang bahwa pedang ini jatuh dari langgit dan menancap di puncak bukit Manik berbarengan dengan Tsunami Aceh dan gempa di Jawa Barat tahun 2004 silam.
Baca Juga: Sulit Dapatkan Tiket Pertandingan Persib, Bobotoh Ancam Boikot Laga Kandang Pangeran Biru
Bahkan ada juga yang bilang bawa pedang tersebut meruakan paku bumi agar daratan Jawa Barat bisa aman dari bencana gempa bumi.
Ditambah adanya mitos setap malam pedang tersebut selalu memancarkan cahanya.
Namun mitos itu dipatahkan semua, karena pedang raksasa tersebut merupakan buatan manusia tepatnya dibuat Zeni Pusdikpassus atau sekarang Pusdiklatpassus.
Baca Juga: Ribuan Bobotoh Serukan ReneOut, Mia Beutik: Loba Alasan Proses
Pedang atau belati setinggi kurang lebhi tiga meter itu, meruakan tempat lathian panjat tebing untuk anggta Kopasus.
Bahkan dibawah pedang tersebut tertulis yang membenarkan bahwa, pedang tersebut dibangun oleh Kopasus.
BERANI BENAR BERHASIL
KAMI PRAJURT KOPASUS BERIKRAR
TEMAT INI MERUAKAN ARENALATHAN KAMI
UNTUK MENINGKATKAM PROFESNALISME
kAMI AKAN BERLATIH TERUS DAN TERUS BERLANJUT
UNTUK MEMPEROLEH KEMENANGAN
UNTUK MEMPEROLEH KEHORMATAN
DEMI BARET MERAHKU
DEMI MERAH PUTIH
DEM PENGABDIAN KEPADA NEGARA DAN BANGSA
CITATAH, 20 AGUSTUS 2004
a.n SELURUH PRAJURIT KOPASUS
SRIYANT
MAYJEN TNI
Baca Juga: Curug Cijalu, Salah Satu Wisata Alam Yang Eksotis di Subang
Namun untuk sebagian warga tempat tersebut pun dinilai keramat karena adanya makam leluhur yang ada di puncak bukit tersebt yang disebut Eyang Manik.***
