“Kerusakan yang terjadi akibat Gempa Sumedang tidak mengikuti pola tertentu. Dari pengamatan sekilas ada yang rusak di daerah ini, tapi di daerah tersebut yang tidak rusak juga banyak,” ujarnya pada 11 Januari 2024.
Dari perspektif geologi, ada tiga faktor yang bertanggung jawab atas kerusakan yang sangat besar yang disebabkan oleh gempa. Pertama, kedalaman sumber gempa yang cukup dangkal dengan magnitudo besar.
Baca Juga: 248 Rumah Rusak dan 456 Warga Harus Mengungsi Akibat Gempa Sumedang di Penghujung 2023 dan Awal 2024
Kedua, sifat lapisan tanah di Jawa Barat yang mengandung berbagai produk vulkanik yang dapat meningkatkan guncangan gempa. Ketiga, kondisi geografis di Sumedang dan sekitarnya, di mana banyak orang tinggal dan bangunan dipenuhi, berpotensi menyebabkan banyak kerusakan saat bencana terjadi.
Dia meminta orang-orang di seluruh dunia untuk menjadi lebih waspada dan waspada terhadap gempa bumi susulan dan potensi bencana lainnya. Aktivitas kurikuler dan nonkurikuler harus mengajarkan anak-anak tentang risiko dan cara mencegah bencana. Oleh karena itu, kewaspadaan orang-orang di Jawa Barat yang tinggal di daerah yang rawan gempa dapat meningkat.
“Harusnya apabila kita siap, gempa yang menimbulkan guncangan tidak selalu berisiko. Guncangan yang berefek itu bisa jadi karena pilihan-pilihan yang kita buat sendiri,” ungkapnya.***