Perbaikan Jalan Cikalongwetan - Lembang Telah Rampung, Jarak Tempuh Semakin Singkat

5 Juni 2021, 01:05 WIB
ILUSTRASI perbaikan jalan.* /

MATA BANDUNG - Perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 27 kilometer (km) membentang dari Cisomang, Kecamatan Cikalongwetan hingga Cipada, Kecamatan Cisarua telah selesai.

Jalan alternatif dari Cikalongwetan menuju Lembang sudah mulus dan mempercepat waktu tempuh, sebelumnya rusak parah, penuh dengan lubang dan batu - batuan.

Perbaikan jalan ini dibiayai program CSR dari Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Seiring dengan selesainya perbaikan selanjutnya diserahterimakan ke Pemkab Bandung Barat, Jumat 4 Mei 2021.

Baca Juga: Longsor TPA Sarimukti, DLH Himbau Pemkot - Pemkot Lakukan Pengurangan Sampah Di Wilayahnya

"Program CSR ini sebagai bentuk kepedulian bagi masyarakat Bandung Barat, khususnya yang tinggal di sekitar area proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung," kata Direktur Human Resources LA & Asset PT KCIC, Chandra Dwi Putra.

Chandra menambahkan, ketika TOD KCJB di Walini dibangun, maka akses jalan dari Cikalongwetan ke Cisarua ini bisa menjadi akses warga Jakarta ke objek wisata di Lembang tanpa harus ke Kota Bandung dulu.

"Harapannya, ketika aksesibilitas kawasan baik maka dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.Perbaikan jalan ini untuk kebaikan bersama, karena kita semua harus saling support,' ujarnya.

Baca Juga: Tak Pandang Bulu, Setelah Tiga Jam Kontak Senjata, KKB Tembaki Warga Sipil

Ia berharap akhir tahun depan KCJB Bandung bisa beroperasi dan memberikan dampak positif bagi Kabupaten Bandung Barat.

Peningkatan kualitas jalan ini mencakup tiga ruas jalan yang ada di 3 kecamatan dan 9 desa dari mulai Kecamatan Cikalongwetan hingga Kecamatan Cisarua. Yakni ruas Cisomang Barat-Kantor Desa Ganjar Sari sepanjang 6 km; kemudian ruas Ciawitali-Cipada sepanjang 7,75 km; dan terakhir ruas Cipada-SPN Lembang sepanjang 12,6 km.

Hengki Kurniawan Bupati Bandung Barat mengatakan, infrastruktur yang memadai, maka kegiatan bisnis dan ekonomi masyarakat lainnya dapat berkembang.

"Tidak dapat kita pungkiri, peran swasta dalam pembangunan daerah dinilai cukup penting. Melalui semangat gotong royong, swasta, pemerintah, kepada desa, bupati, kepala dinas, dan masyarakat, maka pembangunan akan pesat," kata Hengki.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pemkab Bandung Barat mendorong pihak swasta memaksimalkan CSR untuk pembangunan.

Baca Juga: Aduh, Jabar Kekurangan Jagung!!

Mengingat selama Covid-19 pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bandung Barat turun 60%, sehingga sulit melaksanakan pembangunan sesuai harapan msyarakat.

"Tentunya ikhtiar ini menjadi jalan kebaikan kita semua dan bisa membawa keberkahan bagi Bandung Barat. Tentunya membangkitkan ekonomi masyarakat," ujar Hengki.***

 

Editor: Ilhamdi T

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler