Dikatakannya, 25 kasus yang terjadi di RW 18 merupakan akumulasi dari Maret 2020 sampai April 2021. Untuk mengantipasi lonjakan pasca lebaran dan juga menyiapkan PTMT, maka warga melakuakn PPKM mikro.
"Di sini RW 18 warganya banyak pengusaha kos-kosan, jadi mengantisipasi pembelajaran tatap muka terbatas itu yang dikhawarirkan makanya PPKM Mikro dibentuk," ujar Sony.
PPKM Mikro tak hanya digelar selama dua minggu, tapi seterusnya sampai Covid-19 berakhir. Sehingga penerapan protokol kesehatan dan pengawasan terhadap warga yang datang ke RW 18 lebih ketat.
"Kalau ada orang yang datang ke sini, lebih ketat pengawasannya. Mereka harus discreening dulu, RW nya harus tahu bila ada penduduk dari luar, kemudian mereka diassement dulu dan kalau darang dari luar kota harus ikuti aturan lakukan isolasi selama 10 hari," tutur Sony.
Dikatakannya, saat ini Bandung Wetan termasuk kecamatan yang rendah penyebaran Covid-19 nya. Pihaknya akan terus menekannya dengan melakukan berbagai langkah.
Baca Juga: Kekhawatiran Yana Mulyana Wawalkot Bandung Terjadi
Salah satunya dengan selalu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan, jaga jarak, memakai masker, cuci tangan.
"Komitmen bersama menjadi bagian terpenting. Seluruh warga harus berpartisipasi dan berkomitmen,"Ujar Sony Camat Bandung Wetan.***