Selain itu, Yana juga memastikan Pemkot Bandung akan terus mengakselerasi upaya penanganan banjir melalui berbagai cara. Seperti membuat kolam retensi, rumah pompa, sumur resapan, serta drumpori.
Namun, Yana juga mengimbau agar upaya Pemkot Bandung ini dibarengi dukungan seluruh pihak, termasuk masyarakat Kota Bandung.
Ia menyoroti kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah. Kata Yana, upaya penanganan banjir akan lebih cepat jika masyarakat mendukung dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
“Secara teori, upaya-upaya yang dilakukan ini semestinya berjalan. Kalau intensitas hujan tinggi, genangan mungkin akan tetap ada. Tetapi surutnya pun akan cepat (tidak seperti kejadian banjir di Gedebage),” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyampaikan, upaya penanganan banjir oleh Pemkot Bandung menerapkan prinsip parkir dan resapan air. Meski begitu, kehadiran rumah pompa juga dimanfaatkan untuk memaksimalkan upaya tersebut.
Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini 13 Desember 2022
Ia menjelaskan, Rumah Pompa Rancabolang ini dapat mengalirkan sekitar 150 liter air per detik untuk satu pompanya. Dengan begitu, ia optimis tak butuh waktu lama lagi untuk menyurutkan genangan air di wilayah banjir.
“Ke depannya, prinsip parkir dan resapan air akan dilakukan untuk penanganan banjir,” ucap Didi.
Ia juga menyebut di tahun ini, Pemkot Bandung sudah meresmikan 3 rumah pompa di Gedebage, Cingised, dan Citarip.
Hadirnya Kolam Retensi Rancabolang juga mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Agus Gunawan. Ia berharap solusi ini dapat berjalan untuk mengatasi banjir di wilayah Gedebage dan sekitarnya.