Ternyata di Kelurahan Samoja, Batununggal Bandung, Kang Empos Jadi Media Alternatif Pengelolaan Sampah Organik

- 20 Februari 2024, 18:26 WIB
Kang Empos, alat pengolahan sampah organik di Kota Bandung
Kang Empos, alat pengolahan sampah organik di Kota Bandung //Diskominfo Kota Bandung

 

MATA BANDUNG - Ternyata di Kelurahan Samoja Kecamatan Batununggal Karung di Kota Bandung, metode Ember dan Pengomposan (Kang Empos) masih menjadi media alternatif pengelolaan  sampah yang masih diandalkan.


Dengan populasi sekitar 12.200 orang, atau 3.612 kepala keluarga, Kelurahan Samoja menetapkan Kang Empos sebagai strategi pengelolaan sampah terbaik.

"Kang Empos simpel, efektif, efisien dan murah pelaksanaannya. Tidak memerlukan biaya besar," kata Lurah Samoja, Murni Hidayah Nasution, pada kegiatan Podcast Bersama Humas Bandung, di Kantor Kelurahan Samoja, Senin 19 Februari 2024.

Dia mengatakan bahwa wilayahnya telah menggunakan Kang Empos sejak lama, tetapi secara bertahap, 11 RW di seluruh wilayah Samoja telah menggunakannya.

Baca Juga: Luar Biasa! Sudah Ada Rumah Maggot di 125 Kelurahan di Bandung untuk Atasi Sampah Organik

"Sebelumnya kami sudah sosialisasi, sebelum digaungkan oleh dinas. Kami perlahan menyosialisasikan ini ke tiap RW, LPM dan LKK. Kita lakukan mandiri dan bertahap," ujar Murni.

Murni memberikan tutoial dalam hal penerapan, baik dalam praktek langsung maupun di tempat sosialisasi.

"Caranya sesuai dengan tutorial, kami juga prioritaskan bagi kader Posyandu. Ada pelatihannya, kita langsung turun ke lapangan," tuturnya.


Di Kelurahan Samoja, Kang Empos memberikan 916 buah kepada setiap Kepala Keluarga.


"Bantuan itu kalau di Kelurahan Samoja 20 persen dari jumlah KK, jadi kita diberikan sebanyak 916 KK untuk Kang Empos," ujarnya.

Selain Kang Empos, juga ada Loseda (Lodong Sesa Dapur) hingga Rumah Maggot.

Baca Juga: Pemkot Bandung Bentuk Satgas Percepat Implementasi Kebiasaan Baru Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
"Kita ada sistem tabung atau drum, Loseda, Kang Empos dan Rumah Maggot. Ini lagi proses baby maggot-nya. Alhamdulillah dengan adanya Rumah Maggot juga bisa mengurangi sampah," ungkapnya.


Murni mengungkapkan bahwa sampah telah dipisahkan di tingkat RW, meskipun secara bertahap.

Menurut Murni, 11 RW telah melakukan pemilahan sejak 9 Februari. 616 KK telah memilah. Jumlah sampah yang dipilah adalah 492,1 kilogram organik, 194,25 kilogram anorganik, dan 86,53 kilogram residu.

Ia menyarankan masyarakat untuk mengelola sampah karena pentingnya kesadaran untuk meningkatkan kebersihan untuk kenyamanan yang lebih baik.

"Buanglah sampah pada tempatnya, ditambah dengan secara terpilah. Ini saya gaungkan terus agar warga Bandung bebas sampah dan bisa hidup nyaman," ujarnya.***

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah