Pakar ITB Ungkap Kemungkinan 3 Penyebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung, Nomor 1 Semoga Tidak Kejadian

- 1 Maret 2024, 19:13 WIB
Tangkapan layar kawanan monyet berkeliaran di area Sukaluyu
Tangkapan layar kawanan monyet berkeliaran di area Sukaluyu /Dok. tangakpan layar X @nengsundaketurunanntt dan @akuulilii/

 

 

MATA BANDUNG - Pakar Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) mengungkapkan 3 kemungkinan penyebab kawanan monyet berkeliaran di Kota Bandung, nomor satu semmoga tidak kejadian Simak dalam tulisan berikut ini.

Beberapa waktu yang lalu, warga Bandung dikagetkan dengan munculnya kawanan monyet berekor panjang yang turun dari habitatnya menyerbu kawasan permukiman penduduk Kota Bandung.

Seseorang yang berada di wilayah Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung merekam kawanan monyet berekor panjang yang berkeliaran di area genteng rumah warga. Video dan foto kawanan monyet viral beredar di sosial media, tidak hanya berada di wilayah Cibeunying, namun juga di wilayah Sadang Serang, Sekeloa dan wilayah lainnya.

"ieu monyetna tingali di laluluhur," kata seseorang yang merekam kejadian tersebut pada 29 Februari 2024.

Tangkapan layar tersebut telah diunggah di berbagai akun di platform X, salah satunya aku @baseBDG yang telah ditayankan 40 ribu kali, diposting pada pukul 1029 WIB pada Kamis 29 Februari 2024.

Baca Juga: Jawa Barat Toreh Prestasi Luar Biasa! Penurunan Prevalensi Stunting Melebihi Nasional di Tahun 2021–2022


Menurut kurator Museum Zoologi SITH ITB, Ganjar Cahyadi, S.Si., ada tiga alasan mungkin mengapa monyet ekor panjang berkeliaran atau turun ke permukiman warga di Kota Bandung pada Rabu, 28 Februari 2020.

Hingga hari Kamis 29 Februari 2024, kawanan monyet tersebut masih terlihat berkeliaran di sekitar permukiman warga Kota Bandung. Kawanan monyet berekor panjang tersebut bergerak dari genting dan kabel hingga memasuki area di luar rumah warga.

Ganjar Cahyadi berpendapat, ada tiga kemungkinan penyebab monyet tersebut turun ke permukiman warga di Kota Bandung.

"Pertama, kelompok monyet tersebut merasakan ada tanda bahaya dari alam sehingga menjauh dari habitatnya," ujarnya, Kamis 29 Februari 2024.

Menurut Candra, biasanya, jarak waktu terjadinya bencana dari fenomena berpindahnya hewan tersebut biasanya relatif cepat. Hal tersebut dikarenakan primata tersebut mempunyai insting yang lebih kuat.

Baca Juga: Wow Keren Banget! Mahasiswa UNISBA Kelola Sendiri Sampah Kampus Dijadikan Kompos

"Biasanya bencana tidak akan terlalu lama (dari kepergian mereka dari habitatnya). Namun, jika tidak ada kejadian bencana, penyebabnya mungkin hal lain," katanya.

Penyebab kedua, kata Ganjar, ada kemungkinan kelompok monyet ini sedang mencari makan ke wilayah lain karena di tempat sebelumnya, mungkin sumber daya makanan menipis, sementara populasi kelompok monyet begitu banyak.

Penyebab ketiga, menurut Ganjar, bisa jadi terjadi persaingan dengan kawanan monyet lainnya. Dia mengatakan, hewan ini membentuk kelompok-kelompok. Biasanya satu ekor monyet jantan mengetuai satu kelompok. Apabila penyebabnya adalah persaingan antar kelompok, satu kelompok yang kalah akan menghindari kawasan sebelumnya.

Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa monyet ekor panjang memiliki kemampuan adaptasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesies primata lainnya. Oleh karena itu, mereka cenderung bergerak bebas hingga ke area permukiman. Di kota-kota, mereka juga dapat bergerak bebas meskipun tidak ada vegetasi, yang memungkinkan mereka untuk naik ke genteng, kabel, dan sebagainya.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: itb.ac.id Sosial Media


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x