Pemesanan Wisata Online Melonjak Tajam Saham Trip.com Dulang Laba Tinggi

23 Februari 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi pemesanan melalui platform online semakin digemari. /pixabay.com

MATA BANDUNG - Pendapatan platform perjalanan online terbesar di Tiongkok Trip.com meningkat dua kali lipat menjadi 10,3 miliar yuan (US$1,8 miliar) pada kuartal terakhir 2023 karena permintaan mendekati tingkat sebelum Covid pada tahun 2019. Saham Trip.com yang terdaftar di Hong Kong pun melonjak 7,2 persen ke level tertinggi. 

Trip.com Group melaporkan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan pada kuartal keempat didukung oleh melonjaknya permintaan perjalanan yang mendekati tingkat sebelum pandemi, sehingga mendorong harga sahamnya naik ke level tertinggi.

Pendapatan selama tiga bulan hingga Desember 2023 melonjak 105 persen menjadi 10,3 miliar yuan (US$1,8 miliar) dari tahun sebelumnya, kata perusahaan itu dalam laporan bursa pada hari Kamis (22/2). Untuk setahun penuh 2023, pendapatan melonjak 122 persen menjadi 44,5 miliar yuan.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tumbuh 5 Persen pada tahun 2023, Peringkat Kedua Tertinggi di Pulau Jawa

“Pembukaan kembali Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2023 mendorong sektor perjalanan untuk tumbuh kembali,. Bisnis global kami juga mengalami pertumbuhan substansial yang didorong oleh perluasan kehadiran pasar ” kata James Liang, ketua eksekutif grup tersebut, dalam sebuah pernyataan dikutip South China Morning Post.

Saham Trip.com melonjak 7,2 persen ke rekor HK$355,20 setelah pendapatan kuartal keempatnya melebihi ekspektasi para analis. Saham yang terdaftar di AS diindikasikan naik 6,8 persen menjadi US$44,76 sebelum diperdagangkan di New York

Trip.com melaporkan pendapatan yang signifikan dari tiga segmen utamanya, yakni pemesanan hotel, tiket, dan paket tur.

Baca Juga: PT KAI Luncurkan Joy Ride KA Panoramic, Suguhkan Pemandangan Memukau Selama Perjalanan

Pendapatan dari pemesanan hotel menyumbang 38 persen dari keseluruhan penjualan, melonjak 131 persen pada kuartal keempat menjadi 3,9 miliar yuan. Penjualan tiket, yang mencakup 40 persen, naik 86 persen pada kuartal tersebut menjadi 4,1 miliar yuan. Pendapatan dari paket tur melonjak 329 persen menjadi 708 juta yuan.

“Kami melihat hasil kuartal keempat solid, dengan pendapatan yang sejalan dan margin yang cenderung melebihi ekspektasi investor,” kata analis Citigroup dalam sebuah catatan.

“Rasio pemasaran terhadap pendapatan mencapai 22 persen, jauh lebih rendah dari perkiraan kami sebelumnya sebesar 28 persen, yang menunjukkan efisiensi dan peningkatan belanja pemasaran trip.com,” tambahnya.

Baca Juga: Tempat Wisata TMII Diprediksi Sandiaga Uno akan Dikunjungi 50 Ribu Wisatawan Saat Perayaan Tahun Baru  

Bank AS juga optimistis terhadap prospek pendapatan kuartal pertama, mencatat kinerja industri perjalanan Tiongkok yang layak selama liburan Tahun Baru Imlek meskipun perekonomian secara keseluruhan melemah.

Data dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China menyebutkan, wisatawan domestik secara kolektif menghabiskan 632,7 miliar yuan selama liburan, sekitar 50 persen lebih banyak dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, sekitar 474 juta perjalanan dilakukan, meningkat 34,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan meningkat 19 persen dibandingkan dengan tahun 2019. Selain itu, sekitar 6,83 juta perjalanan internasional telah dilakukan.

Trip.com mengatakan pendapatannya sebagian besar didorong oleh langkah Tiongkok yang melonggarkan kebijakan visanya untuk mendorong lebih banyak pengunjung dari luar negeri dan skema pembebasan visa bersama bagi warga negaranya.

Mulai tanggal 1 Desember, Beijing menghapus persyaratan visa masuk untuk lima negara Eropa, termasuk Perancis dan Jerman, selama satu tahun. Pada bulan Januari, Singapura, Malaysia dan Thailand mengatakan mereka akan mengizinkan warga negara Tiongkok untuk tinggal selama maksimal 30 hari untuk setiap kali masuk, dan Beijing akan membalas tindakan tersebut.

Kebijakan baru itu menurut trip.com menyebabkan lonjakan lebih dari 30 persen pemesanan ke tiga negara Asia Tenggara selama liburan Tahun Baru Imlek.

Perjalanan ke Hong Kong dan Makau juga meningkat selama periode tersebut. Reservasi hotel domestik yang dipesan di platformnya melonjak lebih dari 130 persen dari tahun ke tahun.***

 

Editor: Arief TE

Sumber: South China Morning Post

Tags

Terkini

Terpopuler