Rupiah Melemah terhadap Dolar AS ke Posisi Rp15.435 Jelang Libur Akhir Tahun

- 29 Desember 2023, 11:16 WIB
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor bank BUMN.
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor bank BUMN. /ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom/pri.

MATA BANDUNG - Analis mata uang Lukman Leong mengatakan rupiah di awal perdagangan Jumat pagi, melemah ke posisi Rp15.435 di tengah suasana libur akhir tahun.

"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound oleh aksi profit taking dalam sesi perdagangan yang tipis di tengah suasana liburan akhir tahun," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia menuturkan aksi profit taking (ambil untung) disebabkan oleh pelemahan yang besar pada dolar AS. Selain itu, investor cenderung menutup posisi di tengah liburan akhir tahun.

Baca Juga: Jelang Rapat Dewan Gubernur BI, Rupiah Diprediksi Cenderung Menguat terhadap Dolar AS

Pelemahan indeks dolar AS sebelumnya didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan secara agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada 2024. Indeks dolar AS sempat turun ke level 100,95.

Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak di kisaran Rp15.400 per dolar AS hingga Rp15.500 per dolar AS pada perdagangan Jumat ini.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi tergelincir 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.435 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.418 per dolar AS.

Menguat kemaren

Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan rupiah di akhir perdagangan Kamis menanjak ke Rp15.418 per dolar AS karena berlanjutnya pelemahan dolar AS.

"Sentimen didominasi oleh faktor global, yaitu berlanjutnya pelemahan dolar AS, yang saat ini semakin mendekati level 100 untuk indeks dolar AS," kata Rully kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan pelemahan indeks dolar AS dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga secara agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada 2024.***

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x