Benjamin Netanyahu dan Sejarah Prinsip Nasionalis Israel pada Dirinya

11 Februari 2024, 10:21 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. / ANTARA/Anadolu

MATA BANDUNG - Konflik antara Palestina dan Israel masih berlanjut. Tahukah Anda bahwa konflik yang berlarut-larut ini telah berlangsung  sejak abads ke-10. Serangan pada 7 Oktober 2023 hanya merupakan babak baru dari konflik mereka yang paling mengerikan. 

Berawal dari penyerbuan Hamas dan respons balik dari Tel Aviv berbuntut panjang yang kemudian menjadi arena pembantaian warga sipil di Gaza hingga hari ini. Laporan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa  (PBB) menyebutkan bahwa lebih dari 28.000 kematian tercatat di daerah konflik Gaza sejak pecahnya perang 7 Oktober 2023 lalu.

Kondisi yang paling mengerikan sepanjang sejarah perang di Jazirah Arab ini membuat  rakyat di Gaza terancam kelaparan karena hanya ada 15 toko roti yang beroperasi di Gaza. Teguran dari PBB dan negara-negara lain seperti tak ada gemanya di negara yang dipimpin saat ini oleh Perdana Menteri Benyamin Netanyahu itu. 

Baca Juga: Mahkamah Internasional PBB (ICJ) Memutuskan Israel Harus Cegah Aksi Genosida, Menlu Finlandia Kecam Israel

Bahkan keputusan Mahkamah Internasional yang telah memerintahkan agar pasukan Netanyahu menghentikan serangan terhadap warga sipil yang mengarah pada genosida tak dihiraukan. Bahkan, serangan terhadap rumah sakit pun masih mereka lakukan hingga hari ini.

Netanyahu juga menolak damai  dan menyatakan bahwa di masa mendatang Israel harus menguasai sepenuhnya seluruh daerah dari Sungai Jordan hingga laut Mediterania.

Bahkan dengan menggunakan bahasa Ibrani Netanyahu menyatakan bahwa pasukan mereka akan terus melanjutkan operasi militernya hingga Israel dapat meraih kemenangan telak terhadap Hamas Palestina.

Begitu bersikukuhnya Benjamin Netanyahu terhadap konflik Palestina Israel. Tidak hanya pada januari 2024 dia menolak perdamaian dengan Palestina tapi sebelumnya pun dia keras menolak tawaran damai yang dilakukan oleh PBB. 

Baca Juga: Netanyahu Menyangkal akan Menukar Tahanan dengan Hamas

Siapakah Benjamin Netanyahu sesungguhnya? Ia merupakan warga Israel dan satu-satunya  Perdana Menteri  (PM) Israel yang lahir di Israel. Dia lahir pada 21 Oktober 1949.  Dia juga masuk ke dalam daftar 50 Dunia Angka Paling Berpengaruh pada  2010 dalam majalah Inggris Nes Statesmen dan menempati peringkat ke-11.

Netanyahu berhasil menjadi perdana mentri setelah kepercayaan publik pada  Shimon Peres merosot pada Maret 1996. Hal ini dikarenakan  saat itu, pejuang Palestina mengadakan 2 serangan aksi jihad yang mematikan dan membunuh 32 warga Israel.  DanNetanyahu merupakan tokoh terlama yang menjabat sebagai perdana mentri. Kariernya sebagai perdana menteri telah hampir 15 tahun.

Netanyahu adalah anak dari seorang profesor sejarah yahudi dan mantan editor Hebrew Encylopedia (Enskilopedi Ibrani) yaitu Benzion Netanyahu. Benzion dikenal sebagai pendukung kuat sayap kanan nasionalis. Dia pernah menjabat sebagai sekertaris Zeev Jabotonsky, pendiri gerakan Revisionist Zionist, cikal bakal partai berkuasa Likud yang dipimpin oleh anaknya, Benjamin Netanyahu.

Ayahnya ini pernah mengkritik Netanyahu karena telah menerima penarikan mundur sebagian pasukan Israel dari Kota Hebron di Tepi Barat. Tidak heran apabila Netanyahu menyebut ayahnya mempunyai pengaruh besar atas dirinya

Selain pengaruh ayahnya, orang yang mempunyai pengaruh besar terhadap dirinya adalah Yitzhak Shamir, Mantan Perdana Menteri Israel juga. Prinsip Shamir adalah peperangan terhadap Palestina merupakan "pekerjaan suci dan itu adalah inti dari keberadan dan kehidupan Israel". Selan itu, bagi Shamir memberikan apa pun kepada warga Palestina adalah hal yang tidak bisa diterima dan berbicara mengenai perdamaian adalah hal yang membuang waktu.

Didikan dan pengaruh inilah yang membuat jiwa nasionalis zionis yahudi mengakar kuat pada diri Benjamin Netanyahu.***

 

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA PIKIRAN ACEH Jurnal

Terkini

Terpopuler