MATA BANDUNG - Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina mengalami krisis obat-obatan karena hingga saat ini belum ada bantuan yang masuk ke Gaza, kata perwakilan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia Fikri Rohul Haq.
"Sejauh ini belum ada bantuan obat-obatan atau bantuan logistik yang bisa masuk," kata relawan MER-C Indonesia Fikri Rohul Haq melalui duitannya di media sosial X di Jakarta, Selasa 17 Oktober 2023..
Fikri mengatakan bantuan kemanusiaan masih belum bisa masuk Gaza karena perbatasan di Rafah menjadi target serangan Israel.
Hingga 17 Oktober 2023 pihak Mesir masih melakukan negosiasi agar bantuan dapat masuk ke Gaza.
Baca Juga: Blokade Penyaluran Bantuan Kemanusiaan ke Palestina, Israel Lakukan Pelanggaran Hukum Internasional
"Sampai saat ini belum ada bantuan yang bisa masuk ke Jalur Gaza mengingat pintu perbatasan masih tertutup," kata Fikri.
Sebagaimana diberitakan AntaraNews, Fikri mengatakan jika paramedis di RS Indonesia mengalami kelelahan akibat terus menerus bekerja selama 24 jam karena jumlah korban terus bertambah.
Pihak RS Indonesia sangat berharap obat-obatan dan bantuan paramedis bisa segera masuk Gaza untuk membantu paramedis menangani korban terkena serangan.
Jumlah korban dari pihak Palestina per 17 Oktober 2023, paling sedikit 2.350 orang meninggal dunia yang 600 di antaranya adalah anak-anak, 400 lainnya perempuan, sedangkan korban luka-luka lebih dari 9.000 orang, kata Fikri.***