MATA BANDUNG - Seakan belum puas menghancurkan rumah sakit, Israel kemarin menjatuhkan bom di sebuah gereja orthodox di Gaza. Gereja nahas itu adalah gereja orthodox Yunani Saint Porphyrus. Ketua Komite Tinggi Urusan Gereja-gereja di Palestina, Ramzi Khoury, Kamis (waktu setempat) mengatakan bahwa Israel berniat memusnahkan rakyat Palestina.
Sesuai data dari Komite Tinggi Urusan Gereja-gereja di Palestina, Gereja Saint Porphyrius adalah gereja tertua ketiga di dunia. Gereja tersebut dibangun pada 425 Masehi dan mengalami renovasi pada 1856. Letak gereja ini hanya beberapa meter dari Rumah Sakit Al-Ahli Baptis yang sebelumnya menjadi sasaran pemboman Israel juga sehingga memakan ratusan korban jiwa orang Palestina yang tidak bersalah.
Kantor Berita Turki, Anadolu, melaporkan bahwa Khoury, dalam situs resminya, Jumat, 20 Oktober 2023, secara resmi mengutuk tindakan Israel menjatuhkan bom di gereja Saint Porphyrus di Gaza, yang saat itu memang sedang menjadi tempat perlindungan sekitar 500 Muslim dan Kristen Palestina.
Dalam pernyataan itu, Khoury secara jelas mengatakan bahwa Israel menjadikan gedung dewan di gereja tersebut sebagai target. "Serangan terhadap tempat ibadah adalah tindakan yang melanggar hukum internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang," tegas Khoury. Ia menambahkan bahwa tempat ibadah dilindungi oleh hukum internasional dalam kondisi apa pun.
Baca Juga: Blokade Penyaluran Bantuan Kemanusiaan ke Palestina, Israel Lakukan Pelanggaran Hukum Internasional
Kantor Berita Palestina, WAFA, melaporkan setidaknya dua wanita tewas dan lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel itu. Kantor Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza mengatakan ada banyak korban jiwa maupun luka dari warga sipil dalam tragedi berdarah tersebut.
“Pembantaian baru yang dilakukan oleh ‘pendudukan’ terhadap ratusan pengungsi di dalam Gereja Ortodoks di Kota Gaza, mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka,” kata kementerian itu dalam pernyataan singkat di Telegram.
Hingga berita ini diturunkan belum ada komentar dari pihak Israel mengenai berita ini.
Baca Juga: Pakar Hukum Internasional : Serangan Hamas Terhadap Israel Bentuk Perlawanan Rakyat Palestina
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di Jabalia di Jalur Gaza utara, 19 Oktober 2023. REUTERS/Anas al-Shareef