Dianggap Tercela, Israel Menolak Resolusi Gencatan Senjata yang Diserukan Majelis Umum PBB

- 1 November 2023, 22:40 WIB
Seorang anak perempuan terluka dalam pemboman Israel di jalur Gaza mangis kesakitan di Deir al Balah jalur selatan Gaza, 21 Oktober 202. AP Photo-Hatem Moussa
Seorang anak perempuan terluka dalam pemboman Israel di jalur Gaza mangis kesakitan di Deir al Balah jalur selatan Gaza, 21 Oktober 202. AP Photo-Hatem Moussa /AP Photo-Hatem Moussa/

MATA BANDUNG - Sebagaimana yang diketahui bahwa konflik di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika kelompok Palestina Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara. Hamas mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan pemboman tanpa henti terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza, dengan operasi darat yang diperkirakan akan dilakukan, meskipun ada peringatan akan kemungkinan dampak yang mengerikan.

Hampir 8.800 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel. Sekitar 70% kematian di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Israel Sebut Video Kemarahan Warga Israel kepada Netanyahu yang Dirilis Hamas sebagai Propaganda Psikologis

Krisis Kemanusiaan, Rusia Kirim Bantuan ke Jalur Gaza hingga 27 Ton
Krisis Kemanusiaan, Rusia Kirim Bantuan ke Jalur Gaza hingga 27 Ton

Baca Juga: Ajakan Boikot Produk Israel Mencuat, Kemenperin : Momentum Tingkatkan Industri Dalam Negeri

Kemudian berbagai negara mendesak Majelis Umum PBB untuk membuat resolusi gencatan seajata. PBB memberikan suara terbanyak mendukung gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.

Dikutip dari Aljazeera, Majelis Umum PBB telah memberikan suara mayoritas untuk mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina Hamas.

Badan beranggotakan 193 negara tersebut mengesahkan resolusi tersebut, yang dirancang oleh 22 negara Arab, dengan selisih 120 berbanding 14, dan 45 negara abstain. Amerika Serikat dan Israel memilih tidak.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x