MATA BANDUNG - Penjajah Israel makin tersudut dengan berbagai reaksi masyarakat internasional atas ulahnya yang tak berperikemanusiaan di Palestina, khususnya Gaza. Baru-baru ini ada dugaan negara Zionis itu membatalkan rencananya melakukan serangan besar-besaran ke Rafah di Jalur Gaza setelah melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat. Hal ini terungkap dari laporan yang ditulis oleh harian Inggris, The Telegraph.
Laporan itu mengutip seorang pejabat senior AS, yang pada Rabu (22/5) mengatakan Israel telah mempertimbangkan kekhawatiran AS, yang sudah berminggu-minggu memperingatkan mereka agar tidak melakukan operasi besar-besaran di Rafah.
"Bisa dikatakan bahwa Israel telah memperbarui rencana mereka. Mereka telah memikirkan banyak kekhawatiran yang telah kami sampaikan.. Ini adalah diskusi dan percakapan yang sedang berlangsung. Ini konstruktif," kata sang pejabat.
Baca Juga: Alhamduilillah! Spanyol dan Beberapa Negara Sedang Berkoordinasi untuk Segera Akui Negara Palestina
Jumpa Jake Sullivan
![Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2022/03/15/3765345981.jpeg)
Ia merujuk pernyataan itu pada pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih -- kantor presiden AS-- Jake Sullivan di Yerusalem pekan lalu.
Sullivan minggu lalu berkunjung ke Arab Saudi dan Israel. Selama lawatannya itu, ia melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud dan pimpinan Israel.
Sebelumnya pada Mei, Departemen Pertahanan AS memastikan laporan media bahwa pemerintah Biden menangguhkan pengiriman bom seberat 1.800 - 2.000 pon dan bom seberat 500 - 1.700 pon ke Israel,