Penjajah Israel Batalkan Serangan Besar-besaran ke Rafah setelah Jumpa Penasehat Keamanan AS

- 23 Mei 2024, 16:00 WIB
Presiden AS Joe Biden saat berjumpa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Presiden AS Joe Biden saat berjumpa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN

Operasi militer terbatas

Ilustrasi Perwira AD yang diduga mengundurkan diri bukti atas protes Israel.
Ilustrasi Perwira AD yang diduga mengundurkan diri bukti atas protes Israel.

Penangguhan itu dilakukan setelah Israel diduga memulai operasi militer terbatas di Rafah sambil mengumumkan rencananya untuk melanjutkan operasi darat besar-besaran di wilayah itu.

Pada awal Mei, Presiden AS Joe Biden dalam wawancara dengan CNN mengatakan bahwa Washington tidak akan memasok senjata ke Israel jika militer negara Yahudi itu menyerang Rafah.

Pada 7 Mei dini hari, angkatan bersenjata Israel melancarkan serangan yang disebutnya sebagai "operasi melawan teroris" di Rafah timur dan menguasai sisi Gaza pada perlintasan perbatasan dengan Mesir.

Belakangan pada pekan itu, media Israel melaporkan bahwa kabinet militer Israel telah menyetujui perluasan operasi darat. Pihak berwenang Israel mengatakan operasi itu bertujuan untuk melenyapkan sisa batalion gerakan Palestina Hamas di Jalur Gaza.***

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah