Bagaimana Cuaca di Indonesia Dipengaruhi oleh Bibit Siklon Tropis? Begini Penjelasannya!

- 17 Maret 2024, 21:40 WIB
Bagaimana cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh bibit siklon tropis? Begini Penjelasannya
Bagaimana cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh bibit siklon tropis? Begini Penjelasannya /Dok. bmkg.go.id/


MATA BANDUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengatakan bahwa cuaca di Indonesia umumnya diguyur hujan karena dua bibit siklon tropis berada di sebelah tenggara Samudera Hindia dan Teluk Carpentaria.

Kedua sistem itu menghasilkan kecepatan angin lebih dari 50 km/jam, menurut pakar BMKG Nurul Tazaroh. Ini dapat meningkatkan tinggi gelombang laut di sekitar bibit siklon tropis.

"Bibit siklon tropis itu juga membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi dan pertemuan angin yang memanjang dari Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Jawa Tengah," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip MATA BANDUNG dari laman ANTARA NEWS pada Minggu, 17 Maret 2024.

Nurul mengatakan bahwa madden julian oscillation (MJO) ditemukan aktif di perairan kontinen, berkontribusi pada pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Intensitas Hujan di Bandung Tinggi, BMKG Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

Prediksi BMKG menunjukkan bahwa cuaca di Pulau Sumatra didominasi hujan.

Menurut prediksi BMKG, cuaca di Pulau Sumatra didominasi hujan. Di Bengkulu dan Bandar Lampung, diperkirakan turun hujan ringan.

Selanjutnya, akan ada hujan petir di Pekanbaru, Jambi, dan Pangkal Pinang. Di daerah Padang, Tanjung Pinang, Medan, dan Banda Aceh, akan ada hujan berawan dan cerah.

Di seluruh Pulau Jawa diperkirakan turun hujan; di Jakarta diperkirakan turun hujan ringan; di Serang, Semarang, dan Yogyakarta diperkirakan turun hujan sedang; dan di Surabaya diperkirakan turun petir.

Selain itu, diperkirakan hujan di Kepulauan Sunda Kecil: hujan ringan di Denpasar dan Kupang, dan hujan sedang di Mataram.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Melanda Bandung, BNPB Edukasi Warga Mitigasi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

Selain itu, banyak hujan di Pulau Kalimantan. Di Tanjung Selor, Samarinda, dan Palangka Raya, diproyeksikan hujan ringan.


Sementara itu, Banjarmasin mungkin mengalami hujan petir, dan Pontianak mungkin diselimuti kabut.

Di Sulawesi, diperkirakan turun hujan ringan hingga sedang di Makassar, Kendari, dan Manado. Di Gorontalo, Palu, dan Mamuju, cuaca mungkin cerah dan berawan.

Untuk wilayah timur Indonesia, khususnya Jayapura, Ambon, dan Ternate, terjadi hujan ringan. Di Manokwari, cuaca diproyeksikan berawan.

Menurut pemantauan BMKG, gelombang atmosfer kelvin aktif di bagian tengah dan selatan Sulawesi serta di Maluku.

Namun, gelombang Rossby ekuator aktif di Jawa Tengah dan Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Bencana Hidrometrologi Picu Longsor, Banjir dan Pohon Tumbang di Beberapa Wilayah Kabupaten Garut

Prediksi angin permukaan di bagian utara Indonesia masih didominasi angin dari arah utara timur laut. Di bagian selatan, angin dari arah barat barat laut dengan kecepatan 10–50 km/j.

Nurul meminta semua orang untuk memperhatikan kemungkinan angin kencang dengan kecepatan di atas 50 km/j di beberapa wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku bagian selatan, dan Papua bagian selatan.

Secara umum, suhu udara berkisar antara 20 dan 34 derajat Celsius dan kelembaban antara 55 dan 100 persen.

"Prakiraan tinggi gelombang laut di Indonesia umumnya berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Waspadai potensi gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter yang diperkirakan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Timur, dan di Laut Arafuru," pungkas Nurul.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x