BMKG Sebut Penyebab Gempa Tektonik adalah Deformasi Batuan di Jawa Barat

- 28 April 2024, 09:34 WIB
Tangkapan layar lokasi pusat gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo yang berpusat di perairan selatan Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29 WIB. ANTARA/HO-BMKG/aa.
Tangkapan layar lokasi pusat gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo yang berpusat di perairan selatan Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29 WIB. ANTARA/HO-BMKG/aa. /Dok. ANTARA/HO-BMKG/aa./

 

MATA BANDUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa gempa bumi tektonik yang terjadi di perairan selatan Jawa Barat, dengan magnitudo 6,2 dipicu oleh deformasi batuan dalam.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini disebabkan oleh deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat, yang dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).

"Gempa ini dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquakke)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Baca Juga: Badan Geologi KESDM Sebut Gempa di Laut Jawa Ternyata Memicu Reaktivasi Sesar Tua

Pada tanggal 27 April 2024, pukul 23.29 WIB, gempa tektonik terjadi di wilayah Samudera Hindia di sebelah selatan Jawa Barat. Episenter gempa dengan kedalaman 70 kilometer terletak di koordinat 8,39 derajat lintang selatan dan 107,11 derajat bujur timur, sekitar 156 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault. Getaran gempa yang kuat dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Tangerang, Jakarta, Bandung, Malang, hingga Sleman.

Meskipun demikian, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga pukul 23.55 WIB, belum tercatat adanya aktivitas gempa bumi susulan.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x