Badan Geologi KESDM Sebut Gempa di Laut Jawa Ternyata Memicu Reaktivasi Sesar Tua

- 22 Maret 2024, 23:30 WIB
Badan Geologi ESDM Sebut Gempa di Laut Jawa Ternyata Memicu Reaktivasi Sesar Tua
Badan Geologi ESDM Sebut Gempa di Laut Jawa Ternyata Memicu Reaktivasi Sesar Tua /Dok. Antara/


MATA BANDUNG - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyebutkan bahwa gempa bumi di Laut Jawa ternyata memicu reaktivasi sesar tua. Pola meratus yang berarah relatif timur laut hingga barat daya.

Dalam laporan yang diterima di Jakarta, Jumat, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menyatakan bahwa sesar pada pola meratus itu merupakan sesar tua (pratersier hingga tersier) dan diperkirakan mengalami reaktivasi.

"Sesar pada pola meratus itu merupakan sesar tua (pratersier hingga tersier) dan diperkirakan mengalami reaktivasi," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam laporan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Area ini biasanya memiliki bentuk dataran hingga dataran bergelombang yang diapit oleh perbukitan hingga perbukitan terjal di bagian tengahnya.

Baca Juga: Sering Dilanda Gempa, Badan Geologi KESDM Sarankan Bangunan di Wilayah Banten Gunakan Konstruksi Tahan Gempa


Pulau Bawean terdiri dari endapan kuarter, yang terdiri dari batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial pantai, dan batuan berumur tersier, yang terdiri dari batu pasir dan batu gamping (Aziz dkk., 1993).

Sebagian batuan berumur tersier tersebut telah mengalami pelapukan, menurut Wafid. Endapan kuarter dan batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan ini bersifat urai, lunak, lepas, dan belum kompak, dan memiliki sifat yang memperkuat efek guncangan, yang membuat mereka lebih rawan terguncang oleh gempa bumi.

Dia juga mengatakan bahwa guncangan gempa bumi yang kuat dan curah dapat menyebabkan longsoran karena bentuk perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur yang telah mengalami pelapukan.

Pulau Bawean di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, hanya berjarak 33 kilometer dari pusat gempa bumi.

Baca Juga: Tim Sekolah Farmasi ITB Beri Bantuan Pelayanan Kesehatan dan Logistik kepada Korban Gempa Sumedang


Dia juga mengatakan bahwa guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi dapat menyebabkan longsoran di perbukitan karena bentuknya yang tertutup oleh batuan tua yang telah mengalami pelapukan.


Pulau Bawean berada di daerah rawan bencana gempa bumi rendah, menurut data dari Badan Geologi.

Karena gempa bumi tersebut tidak mengubah dasar laut, yang dapat menyebabkan tsunami, pusat gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami.

"Potensi tinggi tsunami di garis pantai Pulau Bawean tergolong rendah kurang dari 1 meter," ucap Wafid.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x