Sering Dilanda Gempa, Badan Geologi KESDM Sarankan Bangunan di Wilayah Banten Gunakan Konstruksi Tahan Gempa

- 26 Februari 2024, 23:31 WIB
Rumah warga Kabupaten Pandeglang ambruk terdampak gempa yang berpusat di Bayah Banten.
Rumah warga Kabupaten Pandeglang ambruk terdampak gempa yang berpusat di Bayah Banten. /Kabar Banten /Aldo Marantika

MATA BANDUNG - Sering dilanda gempa, Badan Geologi  Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) menyarankan bangunan di area Banten menggunakan konstruksi tahan gempa. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu, tanggal 25 Februari 2024, pukul 20:07:03 WIB, gempa bumi dengan magnitudo (M5,7) terjadi pada kedalaman 10 km. Pusat gempa bumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Gempa disebabkan oleh aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar naik yang mengarah ke arah barat laut-tenggara.

"BMKG telah menginformasikan telah terjadi gempa bumi dengan skala M5,7 di kedalaman 10 km. Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah daerah selatan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten serta Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat," kata Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, Senin (26/2).

Menurut Wafid, gempa bumi pertama terjadi sebelum gempa bumi susulan yang terjadi pada pukul 22:04:56 WIB dengan magnitudo (M5,1). Sehubungan dengan penyebab gempa, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber (focal mechanism) BMKG, aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar yang naik berarah secara relatif dari barat laut ke tenggara.

Baca Juga: Tim Sekolah Farmasi ITB Beri Bantuan Pelayanan Kesehatan dan Logistik kepada Korban Gempa Sumedang

Ilustrasi Kementerian ESDM yang umumkan progress Pengumuman Akhir Seleksi CASN TA 2023, meliputi CPNS dan PPPK.
Ilustrasi Kementerian ESDM yang umumkan progress Pengumuman Akhir Seleksi CASN TA 2023, meliputi CPNS dan PPPK. esdm.go.id

Banten dan sekitarnya adalah salah satu daerah di Indonesia yang paling sering terkena gempa bumi. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, setidaknya empat gempa besar telah terjadi di daerah ini, dengan epicentrum atau pusat gempanya berada di sana. Untuk mencegah kerusakan, Kepala Badan Geologi menyarankan agar struktur di Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Sukabumi dibangun dengan menggunakan struktur yang tahan gempa bumi.

"Bangunan di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu, harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi. Oleh karena wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural," terang Wafid.

Wafid kemudian mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka harus tetap tenang dan mengikuti arahan dan informasi yang diberikan oleh petugas BPBD setempat. Mereka juga harus waspada terhadap kejadian gempa bumi berikutnya dan tidak terpengaruh oleh masalah yang tidak bertanggung jawab tentang gempa bumi dan tsunami.

"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) yaitu retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," tutup Wafid.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ESDM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x