Sampah Plastik di Teluk Ambon Alami Peningkatan Besar Selama 20 Tahun Terakhir

22 Juni 2021, 00:05 WIB
Ilustrasi Sampah Rumah Tangga Terutama Sampah Plastik Yang Meningkat Selama 20 Tahun di Teluk Ambon /Pixabay/@sergeitokmakov

MATA BANDUNG - Sampah plastik merupakan salah satu masalah utama di Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan sampah plastik di Teluk Ambon mengalami peningkatan yang tinggi dalam 20 tahun terakhir.

"Sampah rumah tangga terutama sampah plastik di Teluk Ambon alami pengingkatan dalam 20 tahun terakhir," tutur Daniel D. Pelasula Ahli Madya LIPI Ambon.

Baca Juga: Setelah Laporkan Ketua KPK, ICW Terus Terima Teror

Provinsi Maluku memiliki masalah lingkungan yang cukup serius pada wilayah laut terutama sampah plastik yang semakin menumpuk di Teluk Ambon.

Menurut data tahun 1995 akumulasi sampah rumah tangga terutama sampah plastik di Teluk Ambon alami peningkatan cukup besar.

Sedangkan Data LIPI pada tahun 2017 mengatakan bahwa kepadatan sampah domestik, terutama sampah plastik alami peningkatan selama 20 tahun terakhir, ini bisa berdampak buruk bagi biota alam di laut.

Penelitian itu menyebutkan bahwa sampah terapung mengalami peningkatan terbesar pada pasar Mardika dan Galala, penelitian tersebut menyebutkan ada lebih dari 51 jenis sampah terapung pada wilayah pasar teersebut.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dukung Pelarangan Kawin Kontrak di Wilayah Cianjur

Teluk Ambon mengalami peningkatan sampah pada wilayah Desa Doka 47,42 persen, Hative 17,04, Kate-Kate 11,73 persen, Waiheru 9,28 persen, Tawiri 6,9 persen, Lateri 4,34 persen, Halong 2,49 persen dan Desa Passo 0,78 persen

Meningkatnya sampah rumah tangga mengakibatkan ledakan alga berbahaya di Teluk Ambon, Alga Jenis Pyrodinium bahamense pernah mencapai lebih dari 10.000.000 sel per liter.

Peningkatan kepadatan sampah dan limbah mengakibatkan terjadinya ledakan alga berbahaya di Teluk Ambon. Dinamika ledakan alga jenis Pyrodinium bahamense pernah mencapai lebih dari 10.000.000 sel per liter.

Baca Juga: Kurang Puas Dengan Farshad Noor, Robert Sangat Yakin Dengan Mohammed Rashid

"Tahun 2019 - 2020 Teluk Ambon bagian dalam pernah alami ledakan alga Non-Toxic Gonyaulax spp," tutur Daniel.

Sebanyak 19 dari 29 sungai besar maupun kecil yang bermuara ke Teluk Ambon mengarah pada pemukiman padat penduduk dan sangat berpengaruh karena membawa sedimentasi, minyak dan sampah, termasuk limbah rumah tangga.

Peningkatan kepadatan sampah rumah tangga dan jenisnya di Teluk Ambon, diduga karena kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai, lalu terbawa arus dan bermuara di teluk.

Baca Juga: Prediksi Euro 2020, Belanda Vs Makedonia Utara, Di Hina Tapi Tampil Imprasive

"Sungai-sungai yang berada pada pemukiman padat dimanfaatkan masyarakat untuk membuang limbah, misalnya kawasan Air Putri, Batu Capeo, Batu Gajah, Skip, Batu Merah, Tantui, Galala, Passo, Wailela, Wayame dan Poka," tutur Daniel D. Pelasula Ahli Madya LIPI Ambon.***

Editor: Ilhamdi T

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler