Saat Ini Indonesia Harus Gunakan Pendekatan Paksaan Untuk Membangun Kesadaran Protokol Kesehatan Covid -19

- 23 Juni 2021, 04:05 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy. /Kemenko PMK

MATA BANDUNG - Tingginya kasus Covid -19 di Indonesia saat ini membuat Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), tanggapi lemahnya disiplin Protokol Kesehatan dalam masyarakat.

Muhadjir Effendy menilai penanganan pandemi Covid -19 adakalanya diperlukan pendekatan paksaan. Dengan cara menertibkan masyarakat yang masih bandel tidak mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Baca Juga: Catat! Siang Ini Pengumuman Seleksi PPDB Jawa Barat, Begini Carak Cek Hasilnya

"Adakalanya pendekatan coercive (paksaan) juga perlu, agar masyarakat harus pentingnya protokol kesehatan dalam menekan pertumbuhan Covid -19," tutur Muhadjir Effendy.

Muhadjir Effendy menilai, pemahaman masyarakat soal pendekatan paksaan kerap dimaknai sebagai kekuasaan yang didasari kemampuan seorang pemimpin untuk memberi hukuman dan melakukan pengendalian.

Baca Juga: Meski Pandemi, Penjualan Hewan Kurban Tetap Keceng

Dia menambahkan bahwa, pendekatan paksaan tidak selalu menjadi pilihan utama. Dikarenakan pendekatan dengan cara mendorong kesadaran masyarakat juga tak kalah penting.

"Keduanya harus beriringan, kesadaran masyarakat dan pendekatan paksaan untuk mematuhi protokol kesehatan," tutur Muhadjir Effendy.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar Hari Bahagia - Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah

Halaman:

Editor: Ilhamdi T

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah