Network
MATA BANDUNG - Pada Hari Jum'at tanggal 25 Februari 2022 warga Kabupaten Pasaman Barat mengungsi akibat terjadinya gempa bumi bermagnitudo 6,1 di bagian timur laut Sumatera Barat.
Dari siaran pers yang dibagikan BNPB ( Badan Nasional Penanggulangan Bencana) diketahu ada sekitar 6000 warga yang telah diungsikan.Pengungsi tersebar di 35 tempat di wilayah Kabupaten Pasaman Barat.
Diketahui data terupdate dari BNPB per Sabtu dini hari 26 Februari 2022, pukul 02.35 WIB, jumlah total warga meninggal dunia ada 8 orang, luka berat ada 10 orang dan luka ringan ada 76 orang.
Baca Juga: Selain Nomor Telepon, Ternyata Nomor Rekening Bank di Serial Squid Game Ternyata Asli
Selain menelan korban, gempa bumi ini juga berdampak pada kerusakan bangunan. Total kerusakan yang akibat gempa antara lain rumah rusak berat (RB) 103 unit, rusak sedang (RS) 5 unit, rusak ringan (RR) 317 unit, fasilitas pendidikan RB 3 unit, balai masyarakat RR 1 unit, aula bupati Pasaman Barat RR 1 unit, serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.
Kebutuhan yang sangat dibutuhkan warga terdampak yakni terpal dan tenda pengungsian, makanan siap saji, air bersih maupun perlengkapan keluarga.
Selain itu, Suharyanto meminta pos komando (posko) di tiap kabupaten dan kota terdampak untuk terbentuk dan berkoordinasi langsung dengan posko provinsi maupun Pusat Pengendalian Operasi BNPB.
