Network
MATA BANDUNG - Sebuah lukisan berjudul "Penantian Kang Emil" karya warga Sumedang dibeli Ridwan Kamil senilai Rp10Juta.
Lukisan tersebut karya Ucok Bastian, warga Dusun Kojengkang, Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Lukisan tersebut menggambarkan Ridwan Kamil, istri, dan anaknya ketika sedang duduk di pinggir sungai Aare, Bern, Swiss saat putranya Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) tenggelam beberapa waktu lalu.
Lukisan itu dilukis Ucok sebagai rasa empati dirinya kepada keluarga Ridwan Kamil atas tenggelamnya Eril di Sungai Aare.
Baca Juga: Kajian Islam AKRONIM, Akibat Terlalu Mengikuti Perasaan
Orang nomor satu di Jawa Barat itu membeli lukisan Ucok pada saat meresmikan Gedung Sumedang Creative Center, Senin, 20 Juni 2022.
Ucok mengaku bangga karena karyanya dihargai oleh sang Gubernur. Menurutnya, dia tak mematok harga lukisan tersebut namun Ridwan Kamil yang memilih untuk membeli karyanya itu dengan harga Rp10 juta.
"Lukisannya dibeli Pak RK, Rp10 juta. Saya tidak patok harga, tapi Pak RK yang langsung mau beli segitu," kata Ucok, sambil berkaca-kaca.
Ucok melukis lukisan itu usai dirinya melihat foto di media sosial ketika keluarga Ridwan Kamil sedang pamit kepada Sungai Aare saat pencarian Eril.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini, Berpotensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
"Saya lihat fotonya dari internet. Setelah jadi dipajang di sini (SCC), sama sekali tidak menyangka pak gubernur beli lukisan saya," ujarnya.
"Saya terharu, karena merasa karya saya dihargai," ucapnya.
Selama puluhan tahun menggambar di atas kanvas,rata-rata lukisan karya Ucok terjual seharga Rp500 ribu. Kini, ia pun mengaku terharu setelah lukisan 'Penantian Kang Emil' dibeli seharga Rp10 juta.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengatakan dirinya membeli lukisan Ucok untuk disimpan menjadi salah satu koleksinya. Lukisan itu akan dipamerkan selama seminggu kedepan Gedung Sumedang Creative Center.
Baca Juga: Jadwal Lokasi SIM Keliling Kabupaten Parigi Moutong Hari Ini, Selasa 21 Juni 2022
"Lukisannya bagus, menjadi kenangan kami (keluarga). Saya simpan dulu seminggu di sini untuk dipamerkan, baru kemudian dibawa untuk disimpan jadi koleksi keluarga," tutur Ridwan Kamil.***
