Network
“Pintar, terutama di pemrograman Fortran, Matlab, Basic, dan lain sebagainya. Levelnya sudah jauh sekali sama kami semua,” ujar Semeidi yang kini menjadi seorang Peneliti Utama Bidang Tsunami Pusat Riset Kebencanaan Geologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Enuh dikenal sering dijadikan tempat bertanya materi kuliah dan tugas-tugas yang dianggap sulit oleh teman-temannya di Teknik Kelautan FTSL ITB.
Semeidi rekan seangkatan Enuh di Teknik Kelautan ITB menambahkan jika Enuh merupakan mahasiswa yang pintar namun jarang bersosialisasi di kampus.
"Selesai kuliah dia pasti langsung pulang, nggak pernah main di kampus waktu dulu," kata Semeidi yang pernah mengenyam pendidikan yang pernah mengenyam pendidikan S3 double degree di Italy dan Jerman University of Florence Italy dan Technische Universität Braunschweig.
Testimoni senada dilontarkan Cecep Hendra, alumni Teknik Sipil ITB yang juga pernah sama-sama dengan Enuh pernah mengenyam pendidikan di Farmasi UNPAD selama satu tahun.
Cecep Hendra menyimpulkan, selama kenal dengan sosok Enuh, ia merupakan pribadi yang introvert. Cecep mengaku jika dirinya tidak terlalu sering berinteraksi dengan Enuh, sebab ia memilih jurusan yang berbeda dengan Enuh semasa di ITB.
"Saya Sipil...jadi interaksinya pas di UNPAD dan Tahap Pertama Bersama (TPB) saja setelah itu relatif jarang komunikasi...secara umum yang saya kenal orangnya introvert ya," ujar Cecep.
Dalam pernyataannya, Semeidi menyatakan bahwa keberadaan Enuh dari sejak diketahui ada di Demak, diduga menuju ke arah timur.
Baca Juga: ITB Umumkan Wisudawan Termuda dan Lulusan dengan Nilai IPK Tertinggi, Cek List Lengkapnya di Sini!
