Tiga mahasiswa Teknik Kimia ITB Raih Juara III Kompetisi Karya Ilmiah I-Challenge 2023 Tingkat Nasional

- 28 Oktober 2023, 12:29 WIB
Tiga mahasiswa Teknik Kimia ITB Raih Juara III Kompetisi Karya Ilmiah I-Challenge 2023 Tingkat Nasional
Tiga mahasiswa Teknik Kimia ITB Raih Juara III Kompetisi Karya Ilmiah I-Challenge 2023 Tingkat Nasional /Dok. itb.ac.id/

MATA BANDUNG - Tiga mahasiswa Teknik Kimia ITB menjadi juara ketiga dalam Kompetisi Karya Ilmiah I-Challenge 2023 tingkat nasional di Universitas Brawijaya pada September 2023 dengan tema "Optimizing the Role of Youth Generation for Energy Transition and Creating Solutions of Climate Change with Low Calamity Risk to Support the G20 Programme".

Ketiga mahasiswa ini paham bahwa kondisi sektor industri di tanah air sedang melakukan transisi energi ke arah keberlanjutan dengan memaksimalkan pemanfaatan biomassa di Indonesia. 

Berdasarkan besarnya potensi biomassa yang tersedia di Indonesia, seperti kotoran sapi dan empty fruit bunch (EFB) kelawa sawit, Rayhan Kemal Yaasir sebagai ketua tim, Risa Eridani Br Pardede, dan Irfan Muhamad Fauzi, mereka membawakan studi komparatif tentang alternatif bahan baku pembuatan gas sintesis sebagai pengganti gas alam.

Baca Juga: Keren! 9 Dosen dan Peneliti ITB Masuk Peringkat Top Kel Dunia, Siapa Saja? Simak di Sini!

Dua bahan tersebut diubah menjadi biogas melalui pengolahan. Kemudian, gas sintesis dihasilkan melalui proses steam reforming atau carbon reforming.

Selain itu, metode penelitian digunakan menggunakan simulasi Aspen Hysys untuk melihat perbandingan efisiensi dan konversi kotoran sapi dan EFB. Aspen-Hysys merupakan salah satu software dalam bidang keteknikan yang dimanfaatkan sebagai model simulator untuk satu atau beberapa rangkaian proses engineering yang berkaitan dengan bidang ilmu teknik, khususnya Teknik Kimia. Selain itu, proses pengolahan dan reformasi dibandingkan untuk melihat efisiensi dari segi ekonomi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan rendemen metana EFB yang lebih tinggi (404 L/kg) dibandingkan dengan kotoran sapi (350 L/kg), jenis TKKS (tandan kosong kelapa sawit) memiliki potensi yang sangat baik sebagai sumber biogas. Meskipun demikian, TKKS membutuhkan lebih banyak usaha dalam proses pre-teatment, yang mengakibatkan peningkatan biaya.

Baca Juga: Ulang Tahun ke 50, DKV ITB Gelar Visual Cultural Night Lifetime Achievement 2023

Selain itu, nilai konversi metana TKKS lebih tinggi selama proses konversi metana dari biogas. Dibandingkan dengan biogas kotoran sapi yang hanya 2,56%, kandungan CO2 yang dihasilkan mencapai 15,4%.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: itb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x