Benarkah Negara akan Kacau Bila Pemimpin Baru Menentang Pembangunan IKN?

- 10 Desember 2023, 12:12 WIB
Suasana pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz
Suasana pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz /Dok. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz/


MATA BANDUNG – Menjawab pernyataan calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud MD, yang menyebut bahwa negara akan kacau bila pemimpin baru menentang pembangunan IKN, karena secara langsung hal itu bertentangan dengan undang-undang.

Dibantah oleh Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) yang menegaskan, pasangan capres dan cawapres mereka memilih menyelesaikan permasalahan mendasar terlebih dahulu sebagai prioritasnya dan tidak akan membatalkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kami tidak menyatakan akan membatalkan IKN, tetapi kami akan mengkaji dengan disesuaikan kepada kondisi 2024 saat AMIN memimpin," kata Juru Bicara (Jubir) Timnas AMIN, Usamah Abdul Aziz di Jakarta, Sabtu.

Usamah mengatakan bahwa, pasangan Anies dan Cak Imin tidak pernah menyatakan akan menghentikan pembangunan IKN, namun yang dimaksud yaitu lebih mengutamakan permasalahan mendasar yang masih belum terselesaikan seperti pembangunan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pemenuhan pangan murah. Usamah memastikan AMIN masih akan mengkaji ulang pembangunan IKN, terutama ketika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029.

Baca Juga: Viral! Komika Asal Lampung Aulia Rakhman Akhirnya Ditangkap karena Tuduhan Menghina Nabi.

Anies Baswedan dan Cak Imin saat di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin, 27 November 2023.
Anies Baswedan dan Cak Imin saat di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin, 27 November 2023. Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin


Menurutnya ketika kondisi keuangan negara sudah stabil, maka pembangunan IKN bisa dilanjutkan. Akan tetapi, ketika keuangan dan kebutuhan mendasar di Indonesia belum selesai, maka IKN tidak menjadi prioritas.

Sebelumnya, Kandidat calon presiden (capres) Indonesia Anies Baswedan kembali disorot media asing. Kali ini media Hong Kong, daerah otonomi khusus China, South China Morning Post (SCMP). Laman itu memuat artikel khusus soal Anies, 'Indonesia election 2024: can attacking Jokowi's legacy Nusantara project help Anies Baswedan in the polls?'. SCMP menyoroti kritikan Anies terhadap IKN Nusantara.

Namun visi besar Widodo untuk ibu kota baru mungkin akan gagal jika Anies Baswedan, salah satu dari tiga kandidat yang bersaing untuk menjadi penggantinya dalam pemilihan presiden bulan Februari, mampu mengubah kritiknya terhadap Nusantara dan mengubahnya menjadi strategi kampanye yang mengubah keadaan," muatnya.

Bahkan media ini, melansir juga ucapan salah satu petinggi partai yang menyokong Anies, Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu. SCMP memuat bagaimana ia mengatakan kepada media jika Anies memenangkan pemilu tahun depan, rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta akan dibatalkan.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah