Fasilitas Sulih Suara Penyetaraan Inklusif Pemilu 2024, Kominfo: Ramah dengan Teman-teman Disabilitas

- 4 Februari 2024, 17:58 WIB
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong /Dok InfoPublik

Sulih suara ini sudah dilakukan saat debat pilpress ke empat pada 21 Januari 2024. Dan menurut rencana, kegiatan ini pun akan dilakukan pada saat debat kelima yang digelar Minggu.


Kegiatan ini dilakukan oleh kementrian Diskominfo bekerja sama dengan Pengurus Pusat Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesis (Gerkatin). Ketua Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) Laura Lesmana Wijaya pun mengapresiasi upaya kementrian Kominfo ini.


Laura berharap kerja sama yang terjalin tidak hanya sesaat melainkan dapat dijadkan tugas negara yang permanen. Langkah kerja sama ini dapat menjadi model akses informasi bagi daerah-daerag lainnya untuk selalu menggandeng dan melibatkan komunitas Pusbisindo.

"Mitra kami sangat kuat karena memiliki tujuan yang sama yakni ingin memberikan akses yang penuh, adil, dan inklusif untuk teman-teman tuli. Maka kami merasa perlu menggandeng Kominfo untuk akses dan fasilitas komunikasi dan informasi dengan kualitas yang tinggi," tambah Laura lagi

 

 Baca Juga: Seruan Padjadjaran: Pemimpin di Pemerintahan Harus jadi Contoh Teladan Hukum dan Etika, Bukan Justru Melanggar

Selain kegiatan sulih suara sebagai bentuk penyetaraan hak politik bagi para penyandang disabilitas yang tengah dilakukan Diskominfo. Hal lain yang tidak kalah menarik dan dapat menjadi role model pengakuan dan penyataraan hak-hak politik terlihat dari kegiatan sortir dan lipat suara di KPU kota Cirebon yang mempekerjakan Sembilan orang tuna rungu dan tuna wicara.

Berkat bantuan para teman disabilitas akhirnya tahap sortir dan lipat yang seharusnya memakan 10 hari menjadi 2 hari saja sudah beres. Kegiatan ini selain menjadi bentuk demokratis bagi para penyandang inkulisf juga dapat menjadi fasilitas mereka mendapatkan upah yang layak dari sortir dan lipat kertas suara.

 

Pada akhirnya, Pemilu 2024 bukan sebatas arena pesta demokrasi biasa. Ini adalah panggung keberagaman tidak hanya diakui tetapi dihargai dan dirayakan.***

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah