Network
MATA BANDUNG - Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Indonesia (UII) Prof. Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si,. mengatakan, berbagai aksi keprihatinan muncul dari kampus-kampus dari perguruan tinggi, dari kaum akademia di antaranya dari para Guru Besar ilmu komunikasi yang melihat adanya regresi demokrasi. Melihat adanya kemunduran demokrasi, khususnya dalam proses elektoral di Pemilihan Umum Presiden (pilpres) tahun 2024.
Hal tersebut dikatakan Masduki dalam aksi Seruan Moral Bela Negara Guru Besar Imu Komunikasi se-Indonesia secara daring, 7 Februari 2024, yang diinisiasi oleh dirinya dan para Guru Besar se-Indonesia.
Masduki mengatakan, penyampaian atau refleksi para guru besar ilmu komunikasi di seluruh Indonesia berkaitan dengan situasi demokrasi kebebasan berekspresi dan situasi akademik komunikasi pada saat ini.
Dikatakan Masduki, di sisi lain para akademisi juga berharap kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi komunikasi, kajian kajian Komunikasi itu mengalami transformasi yang baik, yang didorong oleh disrupsi digital, didorong oleh budaya komunikasi politik digital yang sehat, yang ditujukan langsung oleh pemimpin negara.
"Para guru besar ini berkomitmen untuk edukasi melakukan kritik konstruktif dan juga mengawal partisipasi aspirasi publik, khususnya keluarga besar ilmu komunikasi di Indonesia agar menjadi pemilih yang rasional dan kritis," kata Masduki dalam kesempatan lain ketika dihubungi MATA BANDUNG.
"Lebih jauh lagi dalam refleksi dan seminar para guru besar ilmu komunikasi akhir bulan Januari yang lalu, kita juga melihat pengkajian, trajektori akademik Ilmu Komunikasi mengalami banyak sekali tantangan, mengalami juga banyak sekali persoalan struktural, yang tidak semata-mata bersumber dari internal dunia akademik kita, tapi juga bersifat struktural, terkait dengan kebijakan negara, kebijakan pemerintah, dalam sektor perguruan tinggi," terang Masduki.
