Bey Machmudin Disebut sebagai Orang Dekat Istana: Saya Netral, Silahkan Buktikan Kalau Dianggap Tidak Netral

- 13 Februari 2024, 23:26 WIB
Presiden RI Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin (kiri) di sela-sela kunjungan ke Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Presiden RI Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin (kiri) di sela-sela kunjungan ke Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023). /Foto: ANTARA/Gilang Galiartha



MATA BANDUNG - Meskipun disebut sebagai "orang dekat" Istana Kepresidenan dalam film dokumenter "Dirty Vote", Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin tetap netral dan tidak berpihak. Sebelum menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Barat, Bey adalah Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media di Sekretariat Presiden, dan dia sering berada di area satu ring dengan Presiden Joko Widodo.


"Terkait film itu, kami, ASN, TNI, Polri, tidak mungkin berkomentar karena kami netral; dan terkait saya ada di situ (Dirty Vote), memang betul saya dari Sekretariat Presiden, tetapi saya itu netral dan tidak pernah berpihak," kata Bey usai apel di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Senin.

Seperti yang diungkapkan dalam film dokumenter tersebut, Bey bahkan menantang siapa pun untuk membuktikan jika dia menemukan bukti bahwa dia tidak netral dan membantu kelompok tertentu dalam Pemilu 2024, khususnya dalam pemilihan presiden.

Baca Juga: Jokowi Naikkan Tunjangan Kinerja Pegawai Setjen Bawaslu Mulai dari 1,9 Juta Hingga 29 Juta

"Saya netral dari awal. Silakan tunjukkan kalau saya tidak netral," tegasnya.


Selain itu, Bey menyatakan bahwa dia dan anggota Forkopimda Provinsi Jawa Barat menentang keras kecurangan. Akibatnya, dia mendorong Bawaslu dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk lebih aktif.

Tidak boleh ada kecurangan. Dia menyatakan, "Kami ingin Pemilu 2024 ini berjalan damai, jujur, dan adil sesuai dengan deklarasi awal kami bahwa Jabar Anteng (aman, netral, dan tenang)."

Dirty Vote, film dokumenter yang ditayangkan di media sosial, menunjukkan bahwa, berdasarkan berbagai dinamika yang terjadi, Pemilu 2024 tampaknya akan mengalami kejanggalan.

Film tersebut membahas penunjukan Presiden Joko Widodo terhadap penjabat gubernur di berbagai wilayah. Salah satunya adalah Bey Machmudin, yang dipilih secara strategis sebagai gubernur Jawa Barat, dengan sekitar 35 juta pemilih di 27 kabupaten dan kota provinsi tersebut.

Selain Bey, Jokowi menunjuk Heru Budi Hartono, kepala Sekretariat Presiden, sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk tahun 2022.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah