BMKG: Bencana Angin Kencang di Rancaekek Bandung Bukan Tornado, Simak Faktanya di Sini

- 22 Februari 2024, 21:40 WIB
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin saat di lokasi bencana angin puting beliung di Rancaekek, Kabupaten Bandung dan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024).
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin saat di lokasi bencana angin puting beliung di Rancaekek, Kabupaten Bandung dan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024). /Antara

Baca juga: Tornado Sudah Diprediksi BRIN akan Terjadi di Indonesia

Sementara itu, Kepala Stasiun BMKG Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan dari hasil analisis cuaca sementara, suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat yang mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, itulah penyebab puting beliung.

"Itu juga selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95 persen," tuturnya.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Teguh, pihaknya mendapat informasi adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat.

"Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan di sekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut," tuturnya.

Kemudian, lanjut Teguh, Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jabar, kata Rahayu, juga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.***

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah