Shin Tae-yong: Timnas U23 Indonesia vs Qatar Laga Penuh Komedi Berlebihan!

- 16 April 2024, 11:15 WIB
Shin Tae-yong tak kuasa menutupi amarahnya terkait kepemimpinan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov dalam kekalahan Indonesia 2-0 dari tuan rumah Qatar di laga pertama Piala Asia U-23 2024.
Shin Tae-yong tak kuasa menutupi amarahnya terkait kepemimpinan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov dalam kekalahan Indonesia 2-0 dari tuan rumah Qatar di laga pertama Piala Asia U-23 2024. /X.com/@GOAL_ID

MATA BANDUNG - Timnas Indonesia U-23 kalah 0-2 dari tuan rumah Qatar, pada pertandingan pertamanya di Grup A Piala Asia U-23 2024, di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin malam 15 April 2024.

Atas kekalahan tersebut, Indonesia menghuni posisi keempat di Grup A dengan nol poin. Sedangkan Qatar memuncaki klasemen dengan tiga poin. Sementara pada pertandingan sebelumnya di grup yang sama Australia vs Yordania bermain imbang 0-0. Keduanya menempati klasemen sementara dua dan tiga.

Beberapa keputusan kontroversial wasit mewarnai laga tersebut, sehingga Timnas Indonesia harus bermain dengan 9 pemain. Ketika Indonesia harus kehilangan Ivar Jenner akibat menerima kartu kuning kedua atas sentuhan yang dinilai sebagai pelanggaran oleh wasit pada menit ke-46.

Disusul kemudian Ramadan Sananta harus mendapat kartu merah setelah tinjauan VAR menilai Sananta melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Qatar pada menit ke-96.Indonesia pun harus memainkan sisa pertandingan dengan sembilan pemain.

Baca juga: PERSIB Ditahan Imbang 3-3 oleh Persita Tangerang, Akibat Ada Kesalahan Fatal!

Pada laga tersebut, skuad Garuda Muda sebetulnya mampu mengimbangi permainan dan menahan serangan Qatar. Namun, hasil akhir berkata lain serta ditambah kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assistant referee (VAR), Sivakorn Pu-Udom yang banyak merugikan Indonesia.

Sejumlah keputusan aneh wasit membuat pelatih Shin dongkol, terutama saat ia memprotes pelanggaran Saifeldeen Hassan terhadap Witan Sulaeman yang hanya berbuah kartu kuning. Atas protesnya tersebut, Shin turut diganjar kartu kuning.

Pelatih Timnas U23 Shin Tae-yong menilai laga tersebut seperti pertunjukan komedi. Tidak puas dengan performa wasit dan angkat bicara soal dua kartu merah yang diterima pemainnya dalam laga pembuka Piala Asia U23 2024.

Seusai laga, pelatih Shin Tae-yong tidak bisa menutupi kemarahan serta kekecewaanya terhadap kinerja wasit.

"Selamat untuk Qatar. Para pemain sudah berusaha menampilkan permainan yang terbaik, apalagi kita kalah jumlah pemain dan tidak mudah menyerah. Tetapi banyak keputusan wasit di sepanjang pertandingan, kalau kalian melihatnya, itu bukan pertandingan sepak bola, ini sebuah pertunjukan komedi dan sangat berlebihan,” kata Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong menyebut, jika hal seperti ini terjadi di Indonesia, wasit akan menjadi bahan lelucon.

“Fans menyaksikan pertandingan ini melalui televisi. Jika Anda memakai wasit seperti ini, kalau di Indonesia, itu akan dianggap Anda ingin membuat lelucon. Pelatih juga punya mata, melihat dari bench sepanjang pertandingan,” jelasnya.

Pada pertandingan ini juga tim U-23 Indonesia mengalami kejadian yang membuat tim tidak nyaman dan terlambat datang ke stadion.

"Kemarin satu hari sebelum pertandingan saat melakukan sesi familiarization di stadion, kami hanya membutuhkan tujuh menit perjalanan dari hotel ke stadion via bus. Namun, tadi perjalanan mencapai 25 menit untuk ke stadion," ungkap Shin Tae-yong.

PSSI Layangkan Surat Protes

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan PSSI secara resmi akan melayangkan protes ke AFC atas kepemimpinan wasit di laga antara Indonesia dan Qatar. Beberapa keputusan kontroversial wasit menjadi dasar protes PSSI pada AFC.

"Kita PSSI akan layangkan surat protes. Karena ada beberapa tadi, kartu merah Ivar, mestinya tidak kartu merah. Kita protes," ujar Erick di Doha, Selasa 16 April 2024. Sebagaimana dilansir dari laman pssi.org.

Baca juga: KEREN! David Da Silva akan Kembali Bergabung dengan PERSIB

Menurut Erick sebagai federasi, PSSI punya otoritas untuk menyampaikan protes resmi. Apalagi ada beberapa episode dalam pertandingan yang merugikan timnas Indonesia.

"Kita sebagai federasi akan melayangkan protes terkait performa wasit. Kalian lihat seluruh rakyat Indonesia, netizen sosial media, semua sama kita. Karena mereka tahu, ini bukan game yang fair. Tapi kita masih punya dua game. Kita fight di atas lapangan," ujar Erick.

Erick pun berpesan di hadapan para pemain agar tidak terpengaruh atas kepemimpinan wasit di laga pembuka.

Menurut Erick masih ada dua laga tersisa di putaran grup bagi para pemain untuk tampil habis-habisan.

"Jangan sampai game ini merusak fokus kalian. Kita belum selesai, masih ada dua game," kata Erick.

"Kita harus fight, itulah kita. Tadi kalian main bersembilan, fight. Bersebelas harus bisa lebih fight. Masih ada dua game," ujarnya.

"Pada prinsipnya ini bukan akhir, kita masih punya dua game. Kita harus melawan balik," kata Erick memberi semangat," ucapnya memberi semangat.

Selanjutnya, Rizky Ridho dan kawan-kawan masih akan melakoni dua pertandingan lagi di grup A. Pada Kamis 18 April 2024, melawan Australia di Abdullah bin Khalifa Stadium dan Minggu 21 April 2024 menantang Yordania di stadion yang sama dengan laga versus Australia.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: pssi.org Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah