MATA BANDUNG - Penyebarab virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sudah muali menghawatirkan.
Setiap harinya jumlah pengidap virus Covid-19 varian Omicron cukup Tinggi data terakhir peningkatan pengidap virus ini mencapai 800 orang lebih.
Namun pakar kesehatan Dr. Achmad Sujudi menyebutkan cukup rajin mencuci rongga hidung menggunakan nose sanitizer disebut sebagai salah satu cara mencegah penularan Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Trio Striker Persib dalam Mode Siap Tempur
Baca Juga: Persib Bandung di Puncak Klasemen Liga 1, Ini Kata Igbonefo
"Perlu kita terapkan semboyan dalam diri kita 'jangan tertular dan tidak menularkan'," pesannya.
"Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus memahami mekanisme penularannya, dari virus menyebar di udara dan jatuh dipermukaan benda, kontak dengan kita dan masuk ke badan kita lewat port d'entre yang tidak lain adalah hidung, mulut dan mata, terutama hidung yang merupakan saluran utama pernapasan kita," kata pakar kesehatan Dr. Achmad Sujudi dalam siaran pers pada Rabu.
Menurut dia, varian Omicron bisa mudah menular karena orang yang sudah terinfeksi dapat menyemburkan jutaan virus atau yang yang disebut viral load dari rongga hidung dan tenggorokan (larynx pharynx) dan dapat menyemburkan sejauh sekira hingga dua meter.
Baca Juga: Hadapi Bali United, Persib Beri Perhatian Lebih Kepada Spasojevic
"Untuk itu cara menghindari virus ini harus dilakukan dengan tepat. Selain 3M yang kita kenal, nose sanitizer atau pencuci rongga hidung dibutuhkan untuk menjadi pelindung saluran pernapasan sehingga menjadi 4M," katanya.
Nose sanitizer diklaim mampu membunuh virus COVID-19 dan sudah diteliti dan terbukti di luar negeri.
4M sangat penting, selain mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama minimal 20 detik dengan benar.
Kedua, memakai masker. Ketiga menjaga jarak minimal 2 meter.
Baca Juga: Wilayah Jawa Barat Kembali Akan di Guyur Hujan Berikut Prakiraan Cuaca Hari Ini
"Satu lagi yang sangat penting, membersihkan rongga hidung menggunakan nose sanitizer untuk mematikan jutaan virus yang ada disana yang berpotensi menginfeksi orang lain karena disemburkan dan menginfeksi diri sendiri," kata Dr Achmad Sujudi.***