MATA BANDUNG - Menginjak usia 20-an kamu harus mulai menyiapkan mental dan jawaban dari pertanyaan "kapan nikah?"
Karena pertanyaan "kapan nikah?" sudah menjadi budaya dan kamu harus memilih jawaban yang tepat ketika ditanya kerabat dekat.
Ketika mendapatkan pertanyaan "kapan nikah?" jawaban apa yang kamu pikirkan? jika tepat maka jawabanmu bisa menjadi motivasi dan do'a.
Baca Juga: Langkah Pemkot Atasi Biang Masalah di Al Jabbar, Termasuk PKL dan Parkir
Baca Juga: Bahasa Cinta Acts of Service yang Dapat Kamu Lakukan Pada Pasangan!
Karena ada orang-orang yang hanya ingin sekedar tahu, ada juga orang-orang yang memang peduli pada status pernikahanmu.
Maka pandailah untuk bisa menanggapi bebagai jenis orang beserta pertanyaan atau sindirannya. namun ada baiknya jawablah pertanyaan "kapan nikah?" dengan lebih dewasa.
Berikut beberapa pertanyaan yang sering diterima yang berhubungan tentang pernikahan.
Jika kamu ditanya "kapan nikah?"
Maka jawablah bahwa kamu tengah mempersiapkan diri untuk lebih matang menuju ke arah sana, meski belum tahu waktu pastinya.
Setidaknya jawaban itu cukup meyakinkan dan menandakan bahwa kamu memang ada pemikiran ke arah pernikahan.
Siapa tau mereka justru mendoakan kebaikan untuk kamu agar disegerakan mendapatkan jodoh terbaik untuk menuju jenjang pernikahan.
Baca Juga: Bahasa Cinta Receiving Gifts yang Dapat Kamu Lakukan Pada Pasangan!
Jika kamu ditanya "udah ada calonnya belum?"
Jawablah bahwa kamu sedang memperbaiki kualitas diri dari berbagai macam aspek dan kamu yakin bahwa calon pasanganmu juga tengah melakukan hal yang sama.
Hal tersebut membuatmu akan dipertemukan dengannya di waktu yang tepat dengan keadaan yang sama-sama siap dengan jalan yang tidak disangka-sangka.
Jika kamu ditanya "kok belum nikah di umur segini?"
Maka katakanlah saja, bahwa berdasarkan pengalaman yang kamu temu, menikah itu butuh kesiapan lahir dan batin.
Tidak hanya soal uang, tapi juga soal kematangan berpikir, bertindak, dan kesiapan ilmu juga mental.
Sehingga terburu-buru tanpa persiapan bukanlah cara yang tepat untuk menikah.
Baca Juga: Bahasa Cinta Word of Affirmation atau Love Language yang Dapat Kamu Lakukan Pada Pasangan!
Fokuslah pada dirimu sendiri, karena menikah bukanlah perlombaan, meski jika disegerakan tentu akan lebih baik jika sudah dipertemukan.
Namun, jika tanpa kesiapan diri yang kuat, pemahaman iman dan ilmu yang baik maka pernikahan akan berjalan sia-sia.
kamu yang paling mengerti keadaanmu sendiri, jadi hanya kamu yang paling paham, apakah memang sudah siap dan pantas untuk menikah, atau ternyata belum.
Ingatlah bahwa menikah perlu dilakukan atas niat yang benar, karena mengesahkan pernikahan mungkin mudah saja dilakukan.
Akan tetapi berumah tangga adalah pekerjaan sekaligus ibadah seumur hidup.
Dan kamu sebagi peran utama dalam pernikahan harus memastikan bahwa telah siap dalam melalui semua itu.***