Mata Bandung — Institut Teknologi Bandung telah mewisuda sebanyak 5.420 dalam kesempatan acara Sidang Terbuka Wisuda Pertama Tahun Akademik 2023/2024 di Auditorium Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) pada hari Sabtu, 28 Oktober 2023.
Dari 5.420 lulusan diwisuda pada acara tersebut, diantaranya termasuk 3.581 lulusan program sarjana, 1.722 lulusan magister, dan 117 lulusan doktor.
Dalam dua sesi, kegiatan ini diadakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93. Sesi I diikuti wisudawan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), dan Sekolah Pascasarjana (SPs).
Baca Juga: Keren! 9 Dosen dan Peneliti ITB Masuk Peringkat Top Kelas Dunia, Siapa Saja? Simak di Sini!
Sementara itu, Sesi II diselenggarakan bagi wisudawan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (FSRD), Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), Sekolah Farmasi (SF), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), dan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI).
Pada wisuda Oktober, 2.124 lulusan menerima predikat cumlaude, 1.514 menerima predikat sarjana, 570 menerima predikat magister, dan 40 menerima predikat doktor.
Dari sekian banyak lulusan ITB yang di wisuda bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023, diumumkan wisudawan dengan IPK tertinggi untuk program sarjana, yang disematkan kepada Fachriza Andhika Putra dari Program Studi Teknik Kimia, FTI dengan IPK 3.99 dan IP 4. Sementara itu, wisudawan dengan IPK 4.0 program magister sebanyak 40 orang dan program doktor 6 orang.
Baca Juga: Ulang Tahun ke 50, DKV ITB Gelar Visual Cultural Night Lifetime Achievement 2023
Setiap program memiliki tiga wisudawan termuda, diantaranya adalah Zivanka Nafisa Wongkaren lulusan program sarjana FTMD, dengan usia 19 tahun 1 bulan; Jeane Irene Beatrice Gloriana Zebua Wanggai, lulusan program magister FTSL, dengan usia 21 tahun 3 bulan; dan Putu Veri Swastika, lulusan program doktor FMIPA, dengan usia 26 tahun 4 bulan.
Seluruh wisudawan mendapatkan selamat dari Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., rektor ITB. Ia mengingatkan kembali tentang moralitas, integritas, dan pengetahuan dalam sambutannya.
Dengan mendapatkan gelar akademik, seseorang memiliki kewajiban yang lebih besar untuk berkontribusi dan berkontribusi kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Kita semua percaya dan berharap, bahwa para lulusan dapat berperanan bukan saja sebagai agent of knowledge, melainkan juga sebagai agent of morality. Sebab, tanpa moralitas, penguasaan pengetahuan menjadi sesuatu yang kurang berguna bagi kehidupan. Atas dasar ini, penting bahwa seorang sarjana berupaya terus-menerus untuk mengembangkan dan memperkuat perilaku kesarjanaan, sehingga membentuk integritas kesarjanaan,” ujarnya.
Semua orang percaya bahwa para lulusan dapat berfungsi bukan saja sebagai penyebar pengetahuan, tetapi juga sebagai penyebar moralitas, karena penguasaan pengetahuan menjadi tidak berguna bagi kehidupan tanpa moralitas.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang sarjana untuk berupaya terus-menerus untuk mengembangkan dan memperkuat perilaku kesarjanaan, sehingga membentuk integritas kesarjanaan.***