Kajian Islam AKRONIM, DU'A JUST BEFORE THE END

- 22 April 2022, 13:48 WIB
Ustad Dadan Sunday Prof AKRONIM
Ustad Dadan Sunday Prof AKRONIM /Dok Pribadi/

AKRONIM

( Alternatif Kajian Ruhiyah dengan Orientasi Nilai nilai Islam sebagai Motivasi hidup dan beramal )

DU'A JUST BEFORE THE END
( Nilai Emosional Du'a Sesaat Sebelum Penghujung Waktu Amal )

Sebagian besar Ummat Islam masih beramal karena terpengaruh secara emosional atau perasaan, karena itu perlu diketahui Nilai Emosional dari suatu amal, sugan we atuh jadi lebih bisa memanfaatkannya tidak disia-siakan berlalu begitu saja.

Ada saat-saat ijabah DU'A yang disediakan oleh Alloh SWT di penghujung waktu amal...

Tentunya selain karena memang Rosuululloh Muhammad SAW yang menganjurkan dan mencontohkannya, pasti ada maksud dan hikmah yang harus dijadikan sebagai motivasi untuk mengamalkannya...

Baca Juga: Jabar Terjunkan 30 ribu Personil Operasi Ketupat Lodaya 2022, untuk Amankan Mudik Lebaran

Baca Juga: Sebanyak 1.623 Personil Gabungan Disebar Selama Operasi Ketupat Lodaya 2022

Uraian sederhana berikut ini mudah-mudahan menjadi dorongan semangat...

DU'A biasanya dipanjatkan karena adanya keinginan atau harapan, maka...

DU'A Sesaat Sebelum Penghujung Waktu Amal atau...

DU'A JUST BEFORE THE END...

Diutamakan Untuk diAmalkan sebagai bentuk perJUangan dengan penuh Semangat agar Tercapai segala harapan, dicurahkan Barokah, dimudahkan segala EFfort atau upaya kebaikan dalam menjalani hidup, tentunya jika dengan ORientasi dan cara yang benar, dimana secara Emosional ini adalah Tahkik atau penetapan sebagai Hadiah tanda cinta dari Alloh SWT sebagai penghargaan atas perjuangan mengerahkan segenap Energi dan potensi menjalani hidup dan beramal tuntas hingga akhir, dan jika memahaminya pasti ENggan untuk cepat cepat mengakhiri karena balasan cinta kepada Alloh SWT tapi akan berlama-lama memuaskan diri dalam arti semaksimal mungkin memanfaatkannya karena bisa jadi ini sebagai bentuk perpisahan karena bisa jadi ini yang terakhir Dalam arti tidak akan ada lagi kesempatan yang Alloh berikan karena umur sudah habis...

Jadi sekurang-kurangnya ada 2 hal yang dapat kita jadikan sebagai motivasi untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berdoa di penghujung amal, karena merupakan :

1. Hadiah Tanda Cinta Alloh SWT

Mendapat hadiah dari manusia saja gembiranya bukan kepalang, apalagi jika yang memberikan hadiah adalah Alloh SWT.
Cinta manusia mah bisa jadi hanya sesaat atau bahkan pura-pura atau palsu, tapi cinta Alloh SWT adalah cinta sejati yang hakiki..
Maka alangkah bodoh dan ruginya jika Hadiah Tanda CintaNya tidak kita manfaatkan sebaik-baiknya..

2. Sebagai Bentuk Salam Perpisahan dengan Yang Sangat Dicintai

Pernah berpisah dengan seseorang yang sangat spesial ...???
Bagaimana rasanya ..?? Minimal sejuta puisi atau kata-kata mutiara murudul untuk menggambarkan betapa beratnya saat berpisah...

Begitu juga analogi Du'a di penghujung amal, sebagai bentuk salam perpisahan karena amal yang sedang dikerjakan akan segera pergi dan tidak akan pernah kembali lagi .
Karena amal berikutnya adalah amal yang berbeda walaupun namanya sama...
Contoh : sholat Dzuhur yang kita lakukan hari ini pasti tidak akan sama dengan sholat Dzuhur yang akan datang...

Baca Juga: Jalur Keluar Tol Kilometer 149 Gedebage Siap Diujicoba Jelang Lebaran

Atau sebagai bentuk perpisahan dengan dunia ini, karena kesempatan untuk melakukan semua amal sudah berakhir dan ditutup karena jatah umur kita sudah habis...

Dengan merasakan Nilai Emosional ini, akan memotivasi, sekurang-kurangnya :

a. Menuntaskan setiap amal dan hidup dengan upaya terbaik agar berakhir dengan baik

b. Mengajarkan sabar, tidak tergesa-gesa melakukan amal

c. Semakin menghargai setiap detik waktu dan kesempatan untuk melakukan amal sebaik mungkin, karena setiap detik waktu yang akan datang adalah baru dan berbeda dari detik ini apalagi dengan detik yang telah berlalu

Berikut ini adalah beberapa DU'A JUST BEFORE THE END yang tidak boleh kita lewatkan begitu saja...

1. PENGHUJUNG MALAM atau Sepertiga Malam Terakhir atau pada Waktu Sahur.

Waktu mustajab untuk berdoa yang pertama adalah ketika sahur atau sepertiga malam terakhir.

Alloh SWT mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Alloh SWT berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون

“Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan”.
(QS. Adz Dzariyat: 18)

Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Robb kita Alloh SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hambaNya yang berdoa ketika itu. Rosuululloh Muhammad SAW :

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له

“Robb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘”HR. Bukhori no.1145, Muslim no. 758)

Namun perlu dicatat, sifat ‘turun’ dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Alloh SWT turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu berbeda. Yang penting kita mengimani bahwa Alloh SWT turun ke langit dunia, karena yang berkata demikian adalah Rosuululloh Muhammad SAW diberi julukan Ash Shodiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Alloh), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.

Dari hadits ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat lagi karena bersamaan dengan waktu makan sahur. Oleh karena itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.

2. PENGHUJUNG SHAUM Yaitu Ketika Bendak Berbuka Puasa

Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan dan merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits:

للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه

“Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Robb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)

Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimana sabda Rosuululloh Muhammad SAW :

ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم

‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi”
(HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shohih At Tirmidzi)

Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

3. PENGHUJUNG BULAN RAMADHAN Ketika Malam Lailatul Qodar

Malam Lailatul Qodar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firman Alloh SWT :

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan”
(QS. Al Qodr: 3)

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah R.A :

قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

“Aku bertanya kepada Rosuulullah: Wahai Rosuululloh, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qodar? Beliau bersabda: Berdoalah:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allohumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni [‘Ya Alloh, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”]”
(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)

Pada hadits ini Ummul Mu’minin RA meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qodar. Namun ternyata Rosuululloh Muhammad SAW mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qodar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.

4. PENGHUJUNG SHOLAT yaitu Ketika Sebelum Salam Terutama Sholat Wajib

Rosulullah Muhammad SAW bersabda:

قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات

“Ada yang bertanya: Wahai Rosuululloh, kapan doa kita didengar oleh Alloh? Beliau bersabda: “Diakhir malam dan diakhir sholat wajib”
(HR. Tirmidzi, 3499)

Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Ma’ad (1/305) menjelaskan bahwa yang dimaksud ‘akhir shalat wajib’ adalah sebelum salam. Dan tidak terdapat riwayat bahwa Nabi SAW dan para sahabat merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib. Ahli fiqih masa kini, Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata: “Apakah berdoa setelah shalat itu disyariatkan atau tidak? Jawabannya: tidak disyariatkan. Karena Allah Ta’ala berfirman:

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ

“Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah”
(QS. An Nisa: 103).
Alloh SWT berfirman ‘berdzikirlah’, bukan ‘berdoalah’. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdoa, melainkan sebelum salam” (Fatawa Ibnu Utsaimin, 15/216).

5. PENGHUJUNG HARI JUM'AT
Rosuululloh Muhammad SAW bersabda,

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها

“Rosuululloh SAW menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Huroiroh RA)

Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat.

Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at, berdasarkan hadits:

هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة

“Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai”
(HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari RA).

Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi.

Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:

يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر

“Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar”
(HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin Abdillah RA. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud).

Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang lebih masyhur dikalangan para ulama.

Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jum’at. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini.

Pendapat keempat, yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”.

Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jum’at tidak pada beberapa waktu tertentu saja.
Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu ‘Abdil Barr.

6. PENGHUJUNG HIDUP, Pada Saat Ajal Tiba

Dari Ummu Salamah bahwa Rosuululloh Muhammad SAW mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda.

أَنْ الرُّوْحَ إِذَا ٌَبَضَ تَبِعَهُ الْبَصَرُ فَضَجَّ نَاسٌ مِنْ أَهْلِهِ فَقَالَ لاَ تَدْعُوْا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ خَيْرًا فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ يُؤَمِنُّوْنَ عَلَى مَا تَقُوْلُوْنَ “

"Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : ‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan”.
[Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38]

Semoga Bermanfaat..***

Editor: Ipan Sopian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah