Sejarah Pembangunan Masjid Salman ITB, Perjuangan Prof. TM Soelaiman dan Kawan-kawan

- 7 Agustus 2022, 11:36 WIB
MASJID Salman ITB meniadakan salat Jumat sejak 20 Maret 2020. Mulai 21 Maret 2020 malam, Masjid Salman ITB lockdown.*
MASJID Salman ITB meniadakan salat Jumat sejak 20 Maret 2020. Mulai 21 Maret 2020 malam, Masjid Salman ITB lockdown.* /Foto Istimewa PR

MATA BANDUNG - Warga Bandung tentunya tidak asing dengan Masjid Salman ITB di Jalan Ganesha No.7, Coblong, Kota Bandung .

Masjid yang berada dikawasan kampus ITB ini sudah berdiri sejak tahun 1972 atas inisiasi dari Prof. TM Soelaiman, Achmad Noeman, Achmad Sadali, dan Ajat Sudrajat.

Sebelum berdiri semegah saat ini ternyata pembangunan Masjid Salman ITB ternyata sempat mendapatkan penolakan dari rektor ITB saat itu Prof. Ir. Otong Kosasih dengan alasan yang jelas.

Baca Juga: Bahaya! Ini Dampak Buruk Bagi Kesehatan Dari Kebiasaan Minum Teh Saat Perut Kosong

Seperti dilansir dari laman resmi Masjid Salam ITB Prof. Ir. Otong Kosasih, menolat pembagunan masjid itu lantaran bisa saja orang-orang PKI pun meminta hal yang sama dengan membangun lapangan berwarna merah.

Tapi berkat ketekunan dan restu dari Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno pembangunan Masjid ini terlealisasi, dan saat ini menjadi salah satu tempat favorit masyarakat dan Mahasiswa untuk berdiskusi.

Masjid ini dinamakan Masjid Salman atas usul Presiden Indonesia sekaligus alumnus ITB yakni, Ir. Soekarno. Dilansir dari laman Masjid Salman ITB, salmanitb.com, Presiden Soekarno kala itu bertanya pada Saifuddin Zuhri, Menteri Agama RI, “Siapa itu sahabat (Nabi Muhammad) yang menggali parit pada saat Perang Khandaq?” sontak dengan sigap sang menteri menjawab “Salman.”

Baca Juga: Jadwal Bioskop XXI Bandung Lengkap Dengan Jam Tayang dan Harga Tiket Hari ini, Minggu, 7 Agustus 2022

Membangun masjid pada masa Orde Lama bukanlah perkara yang mudah seperti sekarang, karena agama Islam saat itu mulai mengalami kebangkitan di tengah kepopuleran PKI.

Meskipun pada akhirnya Rektor ITB kala itu akhirnya memberikan izin untuk membangun Masjid Salman.

Fasad yang unik menjadi ciri khas Masjid Salman ITB dibanding masjid-masjid pada umumnya.

Melansir dari laman ITB, atap Masjid Salman ITB terbuat dari beton dengan bentuk cekung, menggambarkan tangan yang menengadah ke atas seperti berdoa.

Ditemukan juga pola garis-garis banyak menghiasi dinding masjid menyiratkan makna habluminallah yaitu hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan, sedangkan garis horizontal dimaknai habluminannas atau hubungan manusia dengan sesamanya.

Baca Juga: Jadwal Film Pengabdi Setan 2 Communion di Bioskop XXI Bandung Terlengkap Hari Ini Minggu, 7 Agustus 2022

Lantai masjid yang mampu menampung 1.500 jamaah ini terbuat dari kayu jati sehingga suasana adem menyelimuti saat memasuki masjid.

Didukung dengan pencahayaan lampu-lampu kuning yang dapat memberikan kesan teduh membuat ibadah semakin khusyuk.

Tak lupa dengan menara yang menjulang tinggi di luar Masjid Salman. Menara ini memiliki makna simbolik bahwa setiap manusia, terutama umat Muslim, harus memiliki pendirian dan iman yang kukuh terhadap Tuhan dengan tetap rendah hati dalam segala kesederhanaannya.

Baca Juga: Jadwal Bioskop CGV Bandung Lengkap Dengan Jam Tayang dan Harga Tiket Hari ini, Minggu, 7 Agustus 2022

Meski sempat mendapat tidak persetujuan dari beberapa pihak, sembilan tahun kemudian, bertepatan pada hari Jumat tanggal 5 Mei 1972, Masjid Salman ITB diresmikan oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Doddy Tisna Amidjaja; dan dibuka untuk umum untuk melaksanakan salat Jumat pertama kalinya

Editor: Ipan Sopian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x