Network
MATA BANDUNG - Diabetes Melitus (DM) sering dianggap sebagai penyakit orang dewasa. faktanya, penyakit tersebut bisa juga terjadi pada anak-anak dan remaja, khususnya DM tipe 1. Kenali ciri-cirinya.
Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis.
Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.
Baca Juga: Soal Diabetes, Menkes: Jelek Sekali, Ibu dari Segala Penyakit
Insulin berfungsi mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak, atau sel-sel lain di tubuh.
Jika produksi insulin berkurang akan menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Penyakit ini bisa dibedakan menjadi 2 tipe, yakni diabetes (DM tipe 1) yang disebabkan oleh pankreas yang tidak memproduksi cukup insulin.
Baca Juga: Waspada Bahaya Konsumsi Gula Berlebih, Diabetes hingga Stroke
Lalu DM tipe 2 disebabkan oleh gangguan kerja insulin yang juga dapat disertai kerusakan pada sel pankreas.
Diabetes (DM tipe 1) bisa disebabkan oleh sejumlah faktor di antaranya kecenderungan genetik, faktor lingkungan, sistem imun, dan sel pankreas yang perannya terhadap DMI 1 belum diketahui.
Dokter Aman Pulungan dari IDAI mengatakan gejala atau ciri-ciri yang perlu diwaspadai jika anak menderita diabetes (DM tipe 1) adalah anak menjadi banyak makan, banyak minum, sering kencing dan mengompol.
Baca Juga: Bahaya! 5 Gejala Seseorang Mengidap Penyakit Diabetes, yang Seringkali Diabaikan
Selain itu penurunan berat badan yang drastis dalam 2-6 minggu sebelum terdiagnosis, kelelahan dan mudah marah, dan gejala lainnya seperti sesak napas dan dehidrasi.
“Kalau ada anak haus, sering minum, makan banyak, sering kencing dan mengompol, hal yang pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes,” kata dr. Aman, Rabu (31/10) di gedung Kementerian Kesehatan.
Diabetes (DM tipe 1) tidak dapat dicegah dan siapapun dapat mengalaminya. Di Indonesia penyakit ini pertama kali didiagnosis paling banyak pada kelompok usia 10-14 tahun dengan 403 kasus.
Baca Juga: Mengapa Semut Dapat Mendeteksi Keberadaan Gula? Cek Fakta Penyebabnya
Kemudian kelompok usia 5-9 tahun dengan 275 kasus, kelompok usia kurang dari 5 tahun dengan 146 kasus, dan paling sedikit adalah usia di atas 15 tahun dengan 25 kasus.
