Kenali Perbedaan Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita!

- 7 Maret 2024, 16:21 WIB
Ilustrasi Mengenali Gejala Awal Sakit Jantung
Ilustrasi Mengenali Gejala Awal Sakit Jantung /freepik/

 



MATA BANDUNG - Gejala serangan jantung pada pria dan wanita ternyata berbeda. Penting untuk mengetahui gejala serangan jantung lebih dini agar bisa meningkatkan peluang untuk pulih.

“Jika kita bisa mengidentifikasi tanda-tandanya dan segera mencari pertolongan medis sangat penting untuk meminimalkan kerusakan dan meningkatkan peluang pemulihan penuh dari serangan jantung,” ujar Dr. Eduardo Sanchez, Chief Medical Officer (CMO) for Prevention for the American Heart kata Asosiasi dikutip dari Medical Daily.

Setiap 40 detik, tutur Eduardo, seseorang terkena serangan jantung, dan ini merupakan penyebab utama kematian bagi pria dan wanita. Serangan jantung tidak membeda-bedakan usia dan gender.

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung sangat berkurang atau terputus sama sekali akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lainnya.

Baca Juga: Sayuran dan Buah Ini Punya Khasiat Maknyus untuk Kontrol Kadar Gula Darah, Simak di Sini

Gejala umum serangan jantung pada pria antara lain nyeri dada tertekan atau dada tertekan, nyeri pada rahang, leher, atau punggung, mual atau muntah, dan sesak napas.

Banyak wanita mungkin mengalami serangan jantung tanpa merasakan nyeri dada. Mereka terkadang menggambarkan rasa sakit sebagai tekanan atau sesak. Mereka lebih cenderung melaporkan nyeri di leher, punggung, bahu, atau rahang, sesak napas, nyeri di lengan, berkeringat, mual, muntah, dan pusing. Mereka mungkin juga mengalami tanda-tanda tertentu seperti sakit perut, gangguan pencernaan, mulas, dan kelelahan ekstrem bahkan beberapa minggu sebelum serangan jantung.

Sebuah studi tahun 2003 menunjukkan bahwa sekitar 80% wanita yang terkena serangan jantung mengalami satu gejala, setidaknya empat minggu sebelum serangan jantung mereka. Namun, para ahli mengatakan wanita lebih cenderung mengabaikan tanda-tanda serangan jantung karena mengira mereka tidak dalam kondisi mengancam jiwa dan tidak berhubungan dengan jantung, seperti refluks asam, flu, stres, dan kecemasan.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: Medical Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x