Usia Jadi Faktor Gangguan Tidur, Hasil Penelitian di Amerika

- 19 April 2024, 21:24 WIB
Ilustrasi orang mengalami insomnia. Teh spearmint tengah hits bisa mengatasi gangguan insomnia atau kesulitan tidur.
Ilustrasi orang mengalami insomnia. Teh spearmint tengah hits bisa mengatasi gangguan insomnia atau kesulitan tidur. /tirachardz

MATA BANDUNG - Tidur bagi kebanyakan orang muda adalah sebuah momen yang ditunggu-tunggu. Tapi, bagi mereka yang sudah memasuki usia dewasa bisa tidur yang berkualitas (minimal 6 - 7 jam) tidak mudah dicapai. Pengaruh biologis karena usia jadi salah-satu faktor gangguan tidur. 

 

Di sisi lain, ada penelitian yang menunjukkan bahwa kurang tidur dapat berisiko meningkatkan penyakit seperti hipertensi, serangan jantung, diabetes, depresi, dan penumpukan plak otak yang terkait dengan Alzheimer.

"Lebih dari separuh orang berusia 65 dan lebih tua mengeluh tentang kualitas tidur," kata profesor Universitas Stanford Luis de Lecea kepada AFP, dikutip Jumat.

Baca Juga: Hasil Penelitian Baru Diet Nabati Bisa Bantu Atasi Salah-satu Gangguan Tidur Paling Mengganggu, Mendengkur

Zat kimia di otak

Ilustrasi seorang perempuan yang sedang terlelap tidur.
Ilustrasi seorang perempuan yang sedang terlelap tidur. Ketut Subiyanto/pexels.com

Tim ilmuwan asal Amerika Serikat, termasuk de Lecea, kini telah mengidentifikasi bagaimana sirkuit otak yang terlibat dalam mengatur tidur-terjaga menurun dari waktu ke waktu pada sejumlah tikus. Studi diterbitkan di jurnal Science.

Untuk studi baru tersebut, de Lecea bersama rekannya memutuskan untuk menyelidiki hipokretin (hypocretin).

Hipokretin adalah zat kimia utama yang dihasilkan oleh sekelompok kecil neuron di hipotalamus, bagian otak yang terletak di antara mata dan telinga. Dari miliaran neuron di otak, hanya sekitar 50.000 yang menghasilkan hipokretin.

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x