Baca Juga: Atasi Gangguan Tidur Tanpa Obat, Simak di Sini
Sinyal mata melek
Pada 1998, de Lecea dan ilmuwan lain telah menemukan bahwa hipokretin mengirimkan sinyal yang memainkan peran penting agar seseorang tetap terjaga.
Oleh karena banyak spesies mengalami proses tidur yang terpotong-potong seiring bertambah usia, maka dihipotesiskan bahwa mekanisme yang sama juga berlaku di seluruh mamalia.
Penelitian sebelumnya menunjukkan rendahnya hipokretin menyebabkan narkolepsi pada manusia, anjing, dan tikus.
Baca Juga: Penelitian Menunjukkan Orang dengan Gangguan Tidur Cenderung Alami Stres dan Depresi
Tes pada tikus tua
Tim menemukan tikus yang lebih tua telah kehilangan sekitar 38 persen hipokretin dibandingkan dengan tikus yang lebih muda.
Mereka juga menemukan bahwa hipokretin yang tersisa pada tikus tua lebih aktif dan mudah dipicu sehingga membuat hewan tersebut lebih rentan untuk bangun. Hal ini mungkin dikarenakan kerusakan "saluran kalium" yang terjadi dari waktu ke waktu.
"Neuron cenderung lebih aktif dan menyala lebih banyak. Jika neuron menyala lebih banyak, Anda lebih sering bangun," kata de Lecea.