Sejarah Perjalan Alat Musik Tradisional Angklung, Sempat Dilarang Oleh Pemerintah Hindia Belanda

- 27 Juli 2021, 13:20 WIB
Ilustrasi alat musik angklung digunakan sebagai penyemangat dalam mengusir penjajah
Ilustrasi alat musik angklung digunakan sebagai penyemangat dalam mengusir penjajah /Foto: pixabay

MATA BANDUNG - Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam, terutama dalam alat musik tradisional salah satunya angklung merupakan alat musik tradisional asal Jawa Barat.

Alat musik tradisional angklung telah mendapatkan pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Non Benda Manusia.

Pengakuan UNESCO pada alat musik tradisional angklung ditetapkan pada tanggal 16 November 2010, kemudian pemerintah Indonesia menjadikan sebagai hari angklung sedunia hingga saat ini.

Baca Juga: The Minions Tetap Melaju di Olimpiade Tokyo 2020 Walau Harus Kalah Dari Ganda Putra Taiwan

Saung Angklung Udjo menjelaskan lewat laman resmi, Alat musik tradisional angklung masih belum diketahui kapan tepatnya mulai ada dan dimainkan dalam masyarakat Indonesia.

Keterangan tertua tentang alat tradisional angklung berasal dari kitab Nagara Kertagama yang menjelaskan bahwa angklung merupakan alat bunyi-bunyian yang dipergunakan dalam upacara penyambutan kedatangan raja.

Tim Penulisan Naskah Pengembangan Media Kebudayaan Jawa Barat mengatakan dalam Kitab Nagara Kertagama menjelaskan bahwa alat musik tradisional angklung dimainkan rakyat untuk menyambut raja Hayam Wuruk saat mengadakan peninjauan keliling di daerah Jawa Timur pada tahun 1359.

Baca Juga: Najwa Shihab Lewat Akun Instagram Posting Program Borong UMKM Bersama KitaBisa Melalui Link Berikut

Pada abad ke-17 alat musik tradisional angklung mulai terkenal di Keraton Suktan Agung, Banten, karena banyaknya alat masuk tradisional angklung yang didatangkan dari Bali.

Halaman:

Editor: Ilhamdi T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x