3 Mahasiswa ITB Inisiator Penggunaan Maggot untuk Mengelola Sampah Organik di Dago, Kota Bandung, Keren Ya!

- 26 Maret 2024, 21:01 WIB
Tim Amreta mengadakan syukuran pembangunan Imah Maggot Bantaran bersama komunitas-komunitas di Sungai Cikapundung. (Dok. Pribadi)
Tim Amreta mengadakan syukuran pembangunan Imah Maggot Bantaran bersama komunitas-komunitas di Sungai Cikapundung. (Dok. Pribadi) /Dok. itb.ac.id/

Komunitas Cika-cika yang turut serta mengelola Imah Maggot Bantaran. (Dok. pribadi)
Komunitas Cika-cika yang turut serta mengelola Imah Maggot Bantaran. (Dok. pribadi)

Sebelum memasuki tahap pengelolaan sampah dengan maggot, masyarakat diberi instruksi tentang cara memilah sampah di rumah dan berbagai keuntungan dari maggot BSF. Mereka juga diberikan ember 5 liter sebagai wadah khusus untuk sampah organik.

Menurut Hasna Khadijah, maggot ini tidak menyebarkan penyakit dan seluruh siklusnya berguna. Sampah organik tinggi adalah makanan untuk maggot BSF. Larva BSF dapat memakan sampah organik hingga tiga hingga empat kali berat badannya sendiri.

"Kami sharing manfaat dari maggot BSF dan apa saja manfaat dengan bergabung ke program ini, seperti sampah diolahkan dan tidak dipungut biaya. Kami juga menyediakan wadah ember 5 liter yang dibagikan ke rumah-rumah warga,” ujar Hasna.

Baca Juga: Kampus Memanggil: Guru Besar FSRD ITB Sebut Kampus Harus Melawan Segala Bentuk Tuna Etika dan Ketidakadaban

Imah Maggot Bantaran. (Dok. pribadi)
Imah Maggot Bantaran. (Dok. pribadi)


Muhammad Aufa Rahdi Sirait, di sisi lain, mengatakan bahwa di masa mendatang, produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik dengan menggunakan maggot BSF, seperti maggot dan kasgot, akan digunakan untuk kegiatan masyarakat sekitar seperti Urban Farming (Buruan Sae), yang sudah berjalan di RT yang sama, untuk digunakan sebagai pakan ayam dan perikanan, hingga subtitusi kompos.

Program ini menerima respons yang baik dari masyarakat, yang menunjukkan bahwa mereka ingin berpartisipasi dalam pemilahan sampah.

Selain itu, Hasina berharap program ini dapat mengatasi masalah sampah organik di lingkungan komunitas dan berkelanjutan.

Baca Juga: Kampus Memanggil: Guru Besar Farmasi ITB Menuntut Pemerintahan yang Terbentuk Tidak Jalankan Politik Dinasti

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: itb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x