Jumlah Wirausaha masih rendah Menkopukm dorong milenial untuk Berwirausaha

- 4 Mei 2021, 21:00 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki /Nandang Permana/HUMAS KemenkopUKM

MATA BANDUNG - Berwirausaha menjadi pilihan strategis bagi para milenial yang berpotensi sangat baik bagi perekonomian bangsa. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan hal tersebut dalam acara KAGAMA INKUBASI BISNIS XX bertema “Daya Tahan UMKM di Masa Pandemi: Strategi Inovasi UMKM agar Tangguh dan Berkembang di Masa Sulit”, Minggu (2/5/2021).

Teten mengatakan, jumlah wirausaha di Indonesia masih rendah sehingga ada tantangan besar untuk mendorong kewirausahaan di tanah air.

“Selain tekad kemandirian yang tinggi, milenial juga sangat dinamis. Potensi ini juga kita tangkap dalam rangka meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini baru 3,47% saja relatif rendah dibandingkan Thailand 4,26%, Malaysia 4,74%, dan Singapura 8,76%,” kata Teten.

Baca Juga: Perawat Cantik Dibakar Hidup-hidup, Pelaku Masih Dalam Pencarian

Ia menambahkan, populasi penduduk saat ini sekitar 270 juta jiwa di mana 68,75% masuk dalam usia produktif dengan Generasi Milenial 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen dan Generasi Z 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari populasi.

“Jumlah ini tidak seluruhnya diserap oleh sektor pemerintah dan swasta. Pandemi Covid-19 juga meningkatkan jumlah pekerja informal sebesar 1,18 juta atau 2,62 persen dibanding tahun 2019 berdasarkan data Sakernas BPS 2020,” katanya.

Teten menjelaskan, Pemerintah tengah menyusun Rancangan Perpres Pengembangan Kewirausahaan Nasional sekaligus turunan dari UU Cipta Kerja dan PP No 7/2021. “Ini akan fokus melahirkan wirausaha baru,” katanya.

Baca Juga: Jose Mourinho Akan Menjadi Manager Baru AS Roma

Regulasi ini juga menjadi instrumen yang nantinya diharapkan dapat memastikan target wirausaha muda mapan dengan inovasi, teknologi, berkelanjutan, dan membuka seluas-luasnya lapangan kerja.

“Target rasio kewirausahaan tahun ini sebesar 3,55% dan sebesar 4% di tahun 2024,” katanya.

KemenkopUKM tengah memperkuat UMKM go digital dengan 2 pendekatan, peningkatan kapasitas usaha melalui penguatan database, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan Kawasan/Klaster Terpadu UMKM. Kemudian juga perluasan pasar digital melalui Kampanye BBI, on boarding platform pengadaan barang & jasa (LKPP, PaDI), Live Shopping, dan Sistem Informasi Ekspor UMKM.

“Inkubator bisnis Kagama akan sangat strategis jika menjadi bagian dalam program-program ini,” katanya.

Baca Juga: Akselerasi Penggunaan Teknologi Edukasi Dampak Dari Pandemi

Peran Inkubasi Bisnis Universitas Gadjah Mada sangat strategis, lanjut dia, dalam memberikan akses informasi, pengetahuan, digitalisasi, maupun teknologi bagi mahasiswa/ UMKM untuk menjadi wirausaha/start-up sukses dan pihaknya merasa senang untuk bisa berkolaborasi.

“Kami berharap dengan strategi inovasi UMKM agar tangguh dan berkembang di masa sulit semoga segera melahirkan wirausahawan-wirausahawan unggul dan tangguh,” kata Teten Masduki.***

Editor: Nugraha A.M

Sumber: KemenkopUKM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x