Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi  407,1 Miliar Dolar AS, Namun Masih Terkendali

- 15 Februari 2024, 22:16 WIB
Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS
Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS /ANTARA

MATA BANDUNG - Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV-2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar atau tumbuh 2,7 persen secara year on year (yoy).

"Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan IV-2023 tercatat sebesar 407,1 miliar dolar AS, atau tumbuh 2,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,02 persen (yoy)," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono lewat siaran pers, Kamis (15/2).

Erwin menuturkan peningkatan tersebut terutama bersumber dari transaksi ULN sektor publik. Selain itu, peningkatan posisi ULN pada triwulan IV-2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tumbuh 5 Persen pada tahun 2023, Peringkat Kedua Tertinggi di Pulau Jawa 

ULN pemerintah tetap terkendali serta dikelola secara terukur dan akuntabel. Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan IV-2023 sebesar US$ 196,6 miliar atau tumbuh 5,4 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan 3,3 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh penarikan pinjaman luar negeri, khususnya pinjaman multilateral untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Kenaikan ULN pemerintah juga dipengaruhi oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat 22 Poin di Rp15.582 per dolar AS Menyusul Pemungutan Suara Berjalan dengan Lancar 

Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel.

Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dalam rangka melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas.

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: Bank Indonesia Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x