Network
MATA BANDUNG - Penetapan tersangka suami selebriti Sandra Dewi, Harvey Moeis, atas kasus korupsi timah senilai Rp 271 triliun masih menjadi sorotan publik. Dampak dari hal itu tidak hanya dirasakan oleh Sandra Dewi dan suaminya, tetapi juga oleh selebriti lain yang namanya mirip, seperti Dewi Sandra, seorang penyanyi dan aktris.
Belakangan, Dewi Sandra menjadi korban hujatan netizen yang salah sasaran terkait kasus Harvey Moeis. Karena kemiripan nama mereka, banyak netizen yang mengunjungi akun Instagram Dewi Sandra dan membanjiri kolom komentarnya dengan komentar-komentar yang sebenarnya ditujukan untuk Sandra Dewi.
Beberapa netizen bahkan membanjiri kolom komentar Dewi Sandra dengan komentar-komentar yang sebenarnya ditujukan untuk Sandra Dewi. Meskipun ada netizen yang memberikan komentar dengan nada mendoakan, namun perilaku ini menjadi bahan tertawaan bagi netizen lain yang menyadari kesalahan ini.
Beberapa di antara komentar netizen dengan kekonyolan tersebut menyebutkan harapan agar Dewi Sandra tidak terlalu terpengaruh dengan hujatan yang salah target tersebut dan semoga semuanya berakhir dengan baik untuknya. Namun, dari kejadian ini, perlu juga disadari pentingnya literasi yang mendalam sebelum memberikan komentar atau menilai sesuatu, sehingga menghindari hujatan yang salah sasaran dan terlihat konyol.
@MemeLover: "Astaga, netizen beneran kocak ya! Sampai salah sasaran begini. Dewi Sandra pasti bingung banget baca kolom komentarnya. Semoga kejadian ini bisa jadi pembelajaran untuk kita semua agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial."
@FoodieQueen: "Serius deh, saya sampai ngakak membacanya! Mendingan buka buku daripada nyasar komentar. Tapi Dewi Sandra terlihat baik hati ya, masih nyambut dengan ramah malah. Semoga semua berakhir dengan baik untuknya."
Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya penggunaan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab. Di era di mana informasi dapat dengan mudah disebarkan, penting bagi setiap individu untuk memastikan keakuratan informasi sebelum melakukan tindakan atau memberikan komentar yang dapat mempengaruhi orang lain. Meskipun terdapat sisi lucu dari kejadian ini, namun juga menunjukkan adanya risiko ketika informasi disebarluaskan tanpa verifikasi yang tepat.***
